Reporter: Widiyanto Purnomo | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi naik pada hari ini. Namun, penguatannya akan dibayangi oleh aksi ambil untung. Senin (26/10), IHSG ditutup menguat 0,83% menjadi 4.691,71.
Achmad Yaki Yamani, Analis Sucorinvest Central Gani mengatakan penguatan indeks kemarin didukung oleh beberapa sentimen positif. Pertama, langkah People’s Bank Of China (PBoC) memangkas suku bunga 25 basis poin menjadi 4,35%.
Kedua, pemangkasan suku bunga bank BUMN.Ketiga, revaluasi aset korporasi. Net sell asing kemarin tercatat Rp 5,8 triliun.
Parningotan Julio, Kepala Riset Millenium Danatama Sekuritas memaparkan net sell asing terjadi di pasar non-reguler. Ia menduga, ini terkait righst issue HMSP. Sedangkan di pasar reguler, kemarin asing masih net buy sebesar Rp 544,52 miliar.
Fadli, Analis Net Sekuritas, menilai penguatan indeks terpengaruh oleh menguatnya indeks Dow Jones sebesar 1%. Selain itu, indeks regional Asia terutama China juga menguat akibat pemotongan bunga PBoC.
Fadli memprediksi, Selasa, (27/10), IHSG masih berpeluang naik dalam rentang 4.645–4.735. Namun, ada kemungkinan profit taking. Yaki memprediksi, IHSG naik di 4.650–4.710
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News