Reporter: Kenia Intan | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepekan ini, 11-15 Januari 2020, Pasar Modal Indonesia mencatatkan pergerakan data perdagangan yang positif.
Penguatan paling signifikan dicatatkan oleh rata-rata volume transaksi yang meningkat 48,77% menjadi 32,35 miliar saham. Pekan sebelumnya, 4-8 Januari 2021, volume perdagangan di bursa mencapai 21,75 miliar saham.
Adapun rata-rata nilai transaksi harian sepekan juga naik 33,06% menjadi Rp 25,151 triliun dari Rp 18,902 triliun pekan lalu.
Tidak ketinggalan, rata-rata frekuensi harian selama sepekan turut meningkat 25,83% menjadi 1.870.589 juta kali transaksi dibandingkan 1.486.659 juta kali transaksi pada pekan sebelumnya.
Kapitalisasi pasar bursa selama sepekan juga meningkat 1,77% menjadi Rp 7.430,37 triliun dari Rp 7.301,02 triliun pada pekan sebelumnya.
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan ditutup di zona merah pada penutupan perdagangan Jumat (15/1). IHSG melemah 0,85% ke level 6.373,41.
Kendati melemah , IHSG masih mampu menguat selama sepekan terakhir. Berdasar catatan BEI, pekan ini IHSG naik 1,85%. Asal tahu saja, pada penutupan perdagangan pekan lalu, Jumat (8/1), IHSG berada pada level 6.257,83.
Baca Juga: Investor asing masih catatkan net buy, saham-saham blue chip ini dapat dicermati
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengamati, penguatan IHSG selama sepekan terakhir dikarena pasar masih menyambut baik January Effect.
Selain itu, pasar mengapresiasi komitmen pemerintah dalam mengimplementasikan Omnibus Law. Termasuk, euforia pasar menyikapi Indonesia Investment Authority.
Sentimen dari domestik lainnya, IHSG terdorong vaksinasi Covid-19 yang mulai berlangsung pekan ini.
" Apalagi Presiden Joko Widodo telah divaksin dengan menggunakan produk Sinovac," jelas Nafan kepada Kontan.co.id.
Untuk pekan depan, Nafan memperkirakan penguatan IHSG akan mulai terbatas. Mengingat, surplus neraca perdagangan Indonesia lebih rendah dibandingkan ekspektasi pasar.
Di sisi lain, ada sentimen dari perkembangan impeachment atau pemakzulan Donald Trump. Pasar juga masih mengamati kenaikan kasus Covid-19 serta pelaksanaan vaksinasi massal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News