kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

IHSG Bisa Sentuh 7.800 di Akhir 2024, Ini Tiga Sektor Unggulan dari JP Morgan


Kamis, 05 September 2024 / 19:23 WIB
IHSG Bisa Sentuh 7.800 di Akhir 2024, Ini Tiga Sektor Unggulan dari JP Morgan
Chief Executive Officer JP Morgan Indonesia Giosha Ralie (kanan) bersama Head of Research & Strategy JP Morgan Indonesia Henry Wibowo.


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. JP Morgan Indonesia memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan melaju ke level 7.800 di akhir 2024. Artinya masih ada potensi penguatan sekitar 1,54% dari posisi 7.681,04 pada Kamis (5/9). 

JP Morgan optimistis target tersebut bisa diraih karena tiga katalis utama. 

Pertama, pemangkasan suku bunga The Fed dan Bank Indonesia (BI) selama periode September–Desember 2024.

Baca Juga: JP Morgan Perkirakan IHSG Tembus 7.800 Akhir 2024

Kedua, target optimistis pemerintah Indonesia menuju Indonesia Emas pada 2045. 

Ketiga, adanya pemulihan pertumbuhan kinerja para emiten sehubungan penguatan nilai tukar rupiah. 

Head of Research & Strategy JP Morgan Indonesia Henry Wibowo mengatakan ada tiga sektor yang menjadi unggulan JP Morgan, yaitu perbankan, konsumer dan properti untuk sisa tahun ini. 

60% dari komposisi IHSG didominasi sektor perbankan sehingga ketika ada pemangkasan suku bunga, para fund manager seperti ETF akan mengincar saham-saham perbankan. 

"Adanya pemangkasan suku bunga akan meningkatkan likuiditas di sektor riil yang akan mengundang perusahaan untuk membuka menggunakan fasilitas perbankan," kata Henry, Kamis (5/9). 

Baca Juga: IHSG Menguat 0,11% ke 7.681 Pada Kamis (5/9), ACES, EXCL, INDF Jadi Top Gainers LQ45

Sektor konsumer menjadi pilihan karena ada potensi GDP Indonesia bisa melampaui US$ 5.000 per kapita. Menurutnya angka itu merupakan titik sakral untuk Indonesia bisa berkembang dan membentuk gelombang konsumsi baru.

"Terakhir, kami suka sektor properti karena dalam 10 terakhir harga rumah di Jabodetabek stagnan walaupun mengalami kenaikan, tetapi tidak terlalu tinggi," ucap Henry. 

Selain itu, lanjut Henry, sektor properti akan diuntungkan dari pemangkasan suku bunga. Suku bunga dalam tren penurunan akan membuat Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) lebih terjangkau. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×