Reporter: Aldo Fernando | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melemah di zona merah hari ini. IHSG ditutup melemah 22,23 poin atau 0,34% ke level 6.436,48 pada perdagangan Selasa (29/1).
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji menilai, pelemahan IHSG disebabkan oleh dua sentimen. Pertama, soal minimnya sentimen positif dari domestik.
“Selain itu, sentimen lainnya adalah kekhawatiran para pelaku pasar global terkait dengan melambatnya kinerja pertumbuhan ekonomi global, terutama ekonomi AS dan Tiongkok,” kata Nafan kepada Kontan.co.id.
Sementara, analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menilai, pelemahan IHSG hari ini salah satunya dipicu oleh pelemahan yang dialami oleh sejumlah saham perbankan, seperti BBRI, BBNI, dan BMRI.
“Hal ini merespons data OJK yang menunjukan adanya pertumbuhan kredit sektor perbankan Indonesia sebesar 11,75% yoy di 2018. Angka tersebut jauh lebih tinggi dari realisasi 2017 yang sebesar 8,24% yoy. Akan tetapi, pencapaian tersebut relatif lebih rendah dari proyeksi OJK di Oktober lalu, yaitu mencapai 13%. Hal ini mempengaruhi ekspektasi Investor terhadap kinerja emiten perbankan di kuartal keempat 2018,” jelas Valdy kepada Kontan.co.id, Selasa (29/1).
Valdy memprediksi, IHSG diperkirakan mencatatkan technical rebound pada perdagangan Rabu (30/1). “Ini mengingat investor asing kembali masuk ke pasar modal Indonesia pada hari ini,” jelas Valdy.
Valdy bilang, pada Rabu (30/1), penguatan IHSG akan terbatas di kisaran 6.475-6.485. Ia menjelaskan, ini karena investor juga cenderung wait and see terhadap hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC). “Dari dalam negeri, investor juga masih menantikan data inflasi, pertumbuhan ekonomi dan pengangguran,” ujar Valdy.
Nafan juga memprediksi IHSG akan menguat di kisaran 6.393-6.507 pada perdagangan besok. Nafan menilai, penguatan IHSG besok, dipengaruhi oleh keputusan the Fed yang diprediksi masih akan mempertahankan suku bunga acuannya di level 2,5%.
“Keputusan tersebut saya rasa memberikan peluang kinerja indeks di emerging market untuk menguat. Ini karena dengan the Fed tetap mempertahankan suku bunga acuannya, para pelaku pasar akan lebih cenderung mengalihkan asetnya di pasar negara berkembang sehingga menyebabkan capital inflow,” kata Nafan.
Sementara, Analis Trimegah Sekuritas Rovandi meramalkan, IHSG masih akan melanjutkan pelemahan pada perdagangan besok (30/1). Ia menyebut, IHSG akan bearish di rentang 6.385-6.460.
Rovandi menyebut, sentimen pasar global soal perang dagang AS-China masih akan mewarnai pergerakan IHSG besok. Di samping itu, sentimen lainnya adalah investor yang masih menunggu pengumuman rapat the Fed serta rupiah yang mulai melemah. “Selain itu, secara teknikal, IHSG berada di area jenuh beli, juga bearish candle hari ini. Indikator MACD menunjukkan dead cross signal,” kata Rovandi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News