Reporter: Dede Suprayitno, Sandy Baskoro | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Jumat (4/8) lalu ditutup turun 0,05% ke 5.777,48. Harga komoditas yang masih berfluktuasi turut mempengaruhi pola pergerakan indeks hingga kini.
William Surya Wijaya, Vice President of Research Indosurya Mandiri Sekuritas menilai, saat ini IHSG cenderung masih bertahan di rentang konsolidasi. "Tekanan masih bersifat wajar, mengingat pola gerak tidak diiringi capital outflow signifikan," kata William, kemarin.
Secara teknikal, analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji menyebutkan, indikator MACD pekan lalu telah membentuk pola dead cross di area positif. Sementara stochastic dan RSI berada di area netral. "Meski demikian, terdapat pola bullish dragonfly doji star candle yang mengindikasikan adanya potensi rebound pada pergerakan indeks," kata Nafan, Minggu (6/8).
Kepala Riset BNI Sekuritas Norico Gaman memperkirakan, IHSG pekan ini menguat. Kinerja emiten di semester I-2017 masih menjadi bahan bakar bagi pasar saham domestik. "Sebagian besar emiten membukukan pertumbahan laba bersih. Inflasi juga masih rendah," tutur dia.
Dalam seminggu ke depan, IHSG diprediksi bergerak menguat dan akan menguji level 5.900. Pada hari ini (7/8), Norico memprediksi IHSG akan menguat dan bergerak di kisaran support-resistance 5.750-5.800.
William juga memperkirakan IHSG berpotensi menguat dengan kisaran pergerakan 5.752 hingga 5.876.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News