kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IHSG berpotensi naik tipis di pekan terakhir 2017


Jumat, 22 Desember 2017 / 19:12 WIB
IHSG berpotensi naik tipis di pekan terakhir 2017


Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat (22/12) kembali menyentuh rekor baru dan bertengger di level 6.221,01. Indeks menguat 37,62 poin atau setara 0,61% dibanding hari sebelumnya. Selama sepekan, indeks sudah menguat 1,66%.

Analis Binaartha Parama Sekuritas M. Nafan Aji melihat IHSG minggu ini memang banyak diterpa katalis positif tak hanya dari dalam, tapi juga luar negeri. Dari dalam negeri, Nafan melihat pemerintah masih bisa menjaga pertumbuhan ekonomi berkesinambungan. Tingkat inflasi masih stabil dan devisa masih terjaga.

Dari luar negeri, lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings, Kamis (21/12), menaikkan peringkat utang Indonesia menjadi BBB. Rating ini menurut Nafan juga mengonfirmasi bahwa pemerintah telah berhasil mengatasi tantangan perekonomian yang ada. "Penguatan IHSG mencerminkan fundamental ekonomi kita cenderung stabil," ujar Nafan.

Sementara itu, Analis Danpack Sekuritas Harry Wijaya juga sepakat bahwa sentimen terkuat rekor IHSG di akhir pekan ini juga didorong sematan peringkat dari Fitch Rating. Sementara dilihat dari penggeraknya, indeks pekan ini banyak didorong oleh saham konsumer rokok seperti PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM).

Pekan depan, Nafan melihat bahwa IHSG masih bisa berpotensi melanjutkan penguatan meski tidak signifikan. Ia melihat di tiga hari terakhir perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2017 masih akan ada katalis positif sektor ritel. Pada libur Natal ini, Nafan melihat ada peningkatan konsumsi masyarakat yang berimbas pada emiten sektor tersebut.

Selain itu, di pekan depan Nafan juga melihat bahwa pasar akan mendapatkan katalis positif dari emiten sektor pertambangan. Pasalnya di minggu depan Nafan melihat dollar AS masih cenderung flat. Pasalnya, di tengah rencana reformasi pajak, pemerintah AS saat ini belum mengesahkan anggaran belanja negara, sehingga ada ketidakpastian.

Nafan memproyeksikan IHSG pekan terakhir 2017 akan bergerak di rentang 6.170-6.250. Tak jauh beda, Harry melihat indeks pekan depan masih memiliki potensi kenaikan. "Tapi kenaikannya terbatas, sisa tiga hari, indeks akan bergerak di rentang 6.200-6.300," tutur Harry.

Harry menyebut beberapa saham yang bisa diperhatikan investor pekan depan seperti PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×