Reporter: Aris Nurjani | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 18,88 poin atau 0,27% ke level 6.895,66 pada perdagangan Kamis (16/2), setelah BI memutuskan untuk menahan suku bunga acuan BI 7 day reverse repo rate di level 3,75%.
Analis Henan Putihrai Jono Syafei mengatakan pergerakan IHSG ke depannya akan terkena dampak dari kebijakan tersebut namun hanya dalam jangka pendek terutama pada saham perbankan, karena bank akan lebih diuntungkan jika suku bunga naik dan sebaliknya.
"IHSG tidak hanya dipengaruhi suku bunga tetapi juga berbagai data ekonomi lain seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan lainnya," jelasnya kepada Kontan.co.id, Kamis (16/2).
Baca Juga: Menebak Arah IHSG Pasca BI Tahan Suku Bunga Acuan
Jono menilai dalam jangka panjang, jika suku bunga tidak naik, seharusnya akan memberi sentimen positif ke pasar saham secara umum. Lantaran emiten akan lebih nyaman untuk melakukan ekspansi bisnis dengan biaya lebih murah.
Jono memperkirakan IHSG pada kuartal I-2023 akan berada di area 7.000 dan akhir tahun 2023 berpotensi di level 7.700 -7.800.
Sementara, Equity Research Analyst Pilarmas Investindo Sekuritas Desy Israhyanti memperkirakan dampak kebijakan moneter tersebut hanya bersifat sementara, mengingat dinamika pasar yang tendensinya masih cenderung volatil.
"Kebijakan tersebut harusnya membawa katalis positif terhadap IHSG dengan ekspektasi tekanan terhadap kinerja keuangan akan menurun sebab cost of fund setidaknya belum meningkat lagi," ujarnya.
Menurut Desy kebijakan tersebut tidak begitu signifikan sebab BI hanya menahan untuk memberikan optimisme pada pasar sebelum akhirnya menaikan lagi sampai mencapai target inflasi sesuai yang diharapkan.
Baca Juga: IHSG Turun 0,27% ke 6.895 Pada Kamis (16/2), ARTO, BRPT, GOTO Jadi Top Gainers LQ45
Dengan kondisi saat ini, Desy menyarankan untuk investor sebaiknya kembali lagi ke perspektif masing-masing sebab setiap investor memiliki pertimbangan tersendiri.
Selain itu, ia menyarankan investor dapat melirik dan memilih seperti saham-saham teknologi, konstruksi, menara dan otomotif akan terdampak positif akibat kebijakan ini.
Dengan kondisi seperti saat ini, Desy memperkirakan IHSG di akhir tahun 2023 akan berada di area 7.650 -7.950.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News