Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melorot. Senin (28/11), IHSG turun 0,15% ke level 5.114,57. Aksi jual bersih investor asing yang mencapai Rp 829,80 miliar turut membebani pergerakan IHSG.
Menurut analis Danareksa Lucky Bayu, IHSG turun terbawa arus sentimen bursa saham Asia. "Tokyo dibuka merosot pada Senin, dengan sentimen investor yang negatif akibat kenaikan nilai tukar yen dan turunnya harga minyak," kata Lucky.
Harga minyak mentah melemah menyusul pernyataan Arab Saudi yang menyarankan OPEC tidak perlu membatasi produksi.
Hari ini (29/11), Lucky menganalisa indeks akan menguat dengan target 5.125-5.170. Kemarin IHSG menguji support 5.100. "Sebenarnya, angka terendah indeks ada di 5.043 tapi kenyataannya indeks tidak mencapai ini, artinya pasar masih menilai indeks belum memiliki potensi pelemahan lebih lanjut," kata Lucky.
Analis BCA Securities Achmad Yaki mengatakan, indeks tertekan penurunan harga minyak dan batubara serta pelemahan nilai tukar rupiah yang masih bertengger di kisaran Rp 13.500.
"Pelaku pasar masih menanti data ekonomi yang akan dirilis," kata dia. Achmad memperkirakan, IHSG berpotensi menguat di 5.096-5.192.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News