kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,71   0,28   0.03%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IHSG Berpotensi Koreksi Pada Perdagangan Kamis (6/4)


Rabu, 05 April 2023 / 19:09 WIB
IHSG Berpotensi Koreksi Pada Perdagangan Kamis (6/4)
ILUSTRASI. Rabu (5/4), IHSG melemah 0,20% atau 13,50 poin ke 6.819,67 hingga akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun hingga tutup pasar hari ini. Rabu (5/4), IHSG melemah 0,20% atau 13,50 poin ke 6.819,67 hingga akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan, secara teknikal pergerakan IHSG masih rawan untuk melanjutkan koreksi. Herditya memperkirakan pergerakan IHSG Kamis (6/4) akan berada di area support di 6.781 dan resistance di 6.868.

Menurut Herditya, IHSG masih dipengaruhi oleh sentimen global. Data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) turun menandakan akan adanya pelemahan ekonomi AS ditambah dengan pergerakan harga komoditas dunia.

Baca Juga: IHSG Melemah ke 6.819, Rabu (5/4), CARE, BBRI, BBNI Paling Banyak Net Buy Asing

Equity Of Research Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis Tambolang memperkirakan, IHSG akan kembali konsolidasi dalam rentang 6.820-6.850 dengan kecenderungan melemah pada Kamis (6/4).

Pergerakan IHSG masih akan dipengaruhi dari eksternal antara lain, rilis neraca perdagangan AS yang diperkirakan defisit US$ 69 miliar di Februari 2023. Sedangkan, Indeks Manufaktur AS diperkirakan meningkat ke 53,3 di Maret 2023 dari 50,1 di Februari 2023. Hal ini, menimbulkan kekhawatiran bahwa The Fed masih berpeluang menaikkan suku bunga acuan meskipun terdapat potensi perlambatan pertumbuhan ekonomi.

Di sisi lain, penurunan inflasi dalam negeri ke 4,97% di Maret 2023, membangun ekspektasi bahwa inflasi Indonesia masih relatif stabil di tengah potensi kenaikan konsumsi masyarakat di tengah kecenderungan kenaikan harga minyak menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Alrich memperkirakan IHSG akan berada di area resistance 6.850 dan support 6.780.

Baca Juga: IHSG Turun 0,20% ke 6.819, Rabu (5/4), BRIS, INDY, ANTM Top Gainers LQ45

Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya mengatakan bursa saham global bergerak bervariasi seiring pelaku pasar mencerna rilis data-data ekonomi AS yang menunjukkan perlambatan sambil menerka bagaimana kebijakan moneter The Fed di tengah perlambatan ekonomi . 

"Anggota The Fed dari negara bagian Cleveland dan ST Louis mendukung The Fed menaikkan suku bunga di atas 5% agar memastikan inflasi terjaga, namun pasar tenaga kerja juga sudah menunjukkan pelemahan," kata Cheril. 

Cheril memperkirakan IHSG berpotensi melanjutkan pelemahan pada kisaran 6.750-6.840 karena penutupan IHSG pada Rabu (5/4) membentuk shooting star candle yang menunjukkan tanda pelemahan.

Sementara, Analis Henan Putihrai Sekuritas Jono Syafei menilai pergerakan IHSG pada Kamis (6/4) berpotensi bergerak koreksi dengan berada di area support 6.780 dan resistance 6.870.

Selain itu, sentimen pergerakan IHSG besok dipengaruhi oleh pergerakan harga komoditas energi terutama minyak mentah, dan data ekonomi AS yang dapat mempengaruhi sentimen terhadap bursa saham. 

Baca Juga: IHSG Menguat 0,05% ke 6.836 Pada Sesi I Rabu (5/4), Sektor Energi Turun

Alrich merekomendasikan investor untuk mencermati beberapa saham-saham, seperti CTRA, SSIA, BIRD, BRIS, ITMG, dan TAYS dalam perdagangan Kamis (6/4). 

Herditya merekomendasikan saham yang dapat dicermati beberapa saham-saham, seperti BBRI, TLKM, dan EXCL dalam perdagangan Kamis (6/4). 

Cheril merekomendasikan beli untuk saham ERAA dengan target harga Rp 540, PWON dengan target harga Rp 460-Rp 464 dan TLKM dengan target harga Rp 4.130-Rp 4.140.

Jono merekomendasikan beli untuk saham CTRA dengan target harga Rp 980-Rp 990 dan SMRA dengan target harga Rp 565.

"Secara teknikal ERAA dan SMRA berpotensi rebound dari level support terdekatnya, dan adanya sentimen positif menjelang Lebaran ketika pusat perbelanjaan akan ramai," pungkas Jono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×