Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun 47,03 poin atau 0,65% ke 7.241,86 di akhir perdagangan Selasa (30/7).
Sebanyak 260 saham tercatat naik, 305 saham turun, dan 220 saham stagnan.
Hanya tiga indeks sektoral yang selamat ke zona hijau. Sedangkan, delapan indeks sektoral lainnya masuk zona merah.
Indeks sektoral yang naik adalah sektor kesehatan yang naik 0,75%, sektor barang konsumen non primer yang naik 0,28%, dan sektor barang konsumen primer yang naik 0,08%.
Sementara, indeks sektoral yang terkoreksi dalam hari ini adalah sektor transportasi yang turun 1,20%, sektor infrastruktur turun 0,84% dan sektor energi yang turun 0,40%.
Baca Juga: IHSG Melemah 0,65% ke 7.241 Pada Selasa (30/7), TLKM, AMMN, ISAT Jadi Top Losers LQ45
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat, koreksi IHSG ini dipengaruhi oleh pergerakan nilai tukar rupiah yang kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Sebagai catatan, pada Selasa (30/7) rupiah spot melemah 0,12% ke Rp 16.300 per dolar AS. Sedangkan, rupiah Jisdor turun 0,21% ke Rp 16.320 per dolar AS.
Di sisi lain, harga komoditas hari ini juga cenderung bergerak terkoreksi.
“Koreksi IHSG ini juga sejalan dengan pergerakan bursa Asia yang juga mayoritas bergerak melemah,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (30/7).
Untuk perdagangan Rabu (31/7), IHSG masih rawan bergerak terkoreksi dengan support 7.207 dan resistance 7.272.
“Untuk Rabu (31/7), IHSG akan dipengaruhi oleh rilis data pekerjaan AS dan rilis data manufaktur China,” ungkapnya.
Herditya pun merekomendasikan sejumlah saham yang bisa dicermati oleh investor, seperti PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) dengan target harga Rp 2.600 - Rp 2.700 per saham, PT Kian Santang Muliatama Tbk (RGAS) Rp 94 - Rp 99 per saham, dan PT Medialoka Hermina Tbk (HEAL) Rp 1.400 - Rp 1.450 per saham.
Head Customer Literation and Education PT Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi melihat, pergerakan IHSG hari ini dipengaruhi dari kondisi ekonomi China setelah pertumbuhan PDB yang di bawah ekspektasi.
“Ada kekhawatiran akan perlambatan pertumbuhan PDB China semakin tinggi,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (30/7).
Audi memprediksi, IHSG pada perdagangan esok hari akan bergerak cenderung melemah dalam rentang level support 7.175 dan resistance 7.325, dengan indikator MACD masih menunjukkan pelemahan tren.
Baca Juga: IHSG Melemah ke 7.249,2 di Akhir Sesi Pertama, TLKM, BBRI, PGEO Jadi Top Losers LQ45
Pasar saat ini juga masih menantikan risalah dan pandangan terkait sikap The Fed ke depannya, sehingga membuat mereka cenderung wait and see.
Pasar juga tetap memperkirakan The Fed masih akan mempertahankan suku bunga di level 5,5% dan akan terjadi pemangkasan di bulan September 2024 sebesar 25 bps.
“Sedangkan dari dalam negeri, pasar juga masih menantikan data inflasi dan manufaktur PMI indeks, sehingga cenderung membuat pasar dalam negeri wait and see,” paparnya.
Audi pun merekomendasikan trading buy untuk ARTO dan BNGA, serta speculative buy untuk MAPI.
Pergerakan ARTO ada di level support Rp 2.470 per saham dan resistance Rp 2.960 per saham. MAPI pergerakannya ada di level support Rp 1.380 per saham dan resistance Rp 1.580 per saham.
Sementara, BNGA pergerakannya akan ada di level support Rp 1.790 per saham dan resistance Rp 1.990 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News