Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 8,61 poin atau 0,13% ke level 6.547,11 pada Senin (6/12).
Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan IHSG bergerak menguat sepanjang hari ini meskipun pergerakan bursa global cenderung bervariasi terkoreksi.
"Hal ini kami perkirakan karena adanya inflow dari asing," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (6/12).
Selain itu, dari sisi teknikal juga mendukung penguatan IHSG. Hal itu terlihat dari pergerakan indikator MACD dan Stochastic yang bergerak melandai.
Karenanya, untuk Selasa (7/12) Herditya juga memperkirakan IHSG berpeluang menguat terbatas untuk menguji 6.600-6.620 terlebih dahulu. Kendati begitu, dia juga bilang investor tetap harus mencermati support di 6.480.
Baca Juga: IHSG naik 0,13% ke 6.547 di perdagangan Senin (6/12), net sell asing Rp 211,03 miliar
Dari sisi sentimen, MNC Sekuritas memperkirakan pergerakan IHSG juga akan dipengaruh dari adanya rilis cadangan devisa Indonesia. Selain itu, investor masih mencermati perkembangan penyebaran varian Omicron, serta percepatan tapering The Fed.
Senada, analis Binaartha Sekuritas Lingga Pratiwi menilai IHSG pada Selasa (7/12) masih akan diselimuti oleh ketidakpastian seputar Covid-19 varian Omicron. Selain itu, juga akan dipengaruhi dari rencana IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global.
"Sehingga arah IHSG masih dalam rentang wait and see dengan support resistance 6.540-6.625," tulisnya dalam riset.
Sementara, Analis Artha Sekuritas, Dennies Christoper Jordan melihat secara teknikal candlestick membentuk lower high dan lower low mengindikasikan potensi pelemahan.
Karenanya, ia memproyeksikan IHSG akan bergerak dengan support 1 di 6.519 dan resistance 1 di 6.579. Lalu, support 2 pada 6.492 dan resistance 2 pada 6.612.
Untuk perdagangan Selasa (7/12), dia menyarankan investor untuk mencermati saham-saham DMAS, MIKA, dan SMGR.
Baca Juga: IHSG menguat 0,13% ke 6.547 di perdagangan Senin (6/12), asing lepas ASII, BBRI, BBCA
Sedangkan Herditya merekomendasikan saham PTBA, WIKA, CPRO, dan ERAA.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News