kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.950.000   -18.000   -0,91%
  • USD/IDR 16.310   12,00   0,07%
  • IDX 7.156   38,26   0,54%
  • KOMPAS100 1.043   8,35   0,81%
  • LQ45 800   4,89   0,62%
  • ISSI 232   2,05   0,89%
  • IDX30 415   0,46   0,11%
  • IDXHIDIV20 485   0,27   0,06%
  • IDX80 117   0,78   0,67%
  • IDXV30 119   -0,05   -0,04%
  • IDXQ30 133   0,10   0,08%

IHSG berpeluang melanjutkan penguatan besok


Selasa, 26 Maret 2019 / 19:18 WIB
IHSG berpeluang melanjutkan penguatan besok


Reporter: Aldo Fernando | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah anjlok, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rebound dan bergerak nyaman di zona hijau, Selasa (26/3). IHSG menguat 58,75 poin atau 0,92% ke level 6.470,00 pada Selasa (26/3).

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji berpendapat, di tengah kekhawatiran para pelaku pasar mengenai potensi perlambatan pertumbuhan ekonomi global, penguatan IHSG didorong faktor stabilitas fundamental makroekonomi domestik yang berkesinambungan.

"Para pelaku pasar memanfaatkan aksi beli ketika pergerakan harga saham sudah menyentuh level termurah sehingga mendorong penguatan IHSG. Adapun foreign net buy sebesar Rp 338,627 miliar," kata Nafan kepada Kontan.co.id, Selasa (26/3).

Analis Panin Sekuritas William Hartanto menyebut, IHSG hari ini mengalami technical rebound setelah penutupan gap di posisi 6.410. "Dan melihat efek resesi AS sendiri tidak berlanjut hari ini," ujar William kepada Kontan.co.id, Selasa (26/3).

William memprediksi, IHSG akan menguat terbatas dengan range 6.450 - 6.520, Rabu (27/3). "Tidak ada sentimen besok. Kemungkinan yang terjadi adalah aksi ambil untung karena penguatan IHSG hari ini cukup tinggi berarti jumlah saham yang menguat ada banyak," kata William.

Senada, Nafan meramalkan, IHSG besok akan melanjutkan penguatan di kisaran 6.424,07 - 6.501,01. Nafan menilai, kekhawatiran para pelaku pasar soal perlambatan pertumbuhan ekonomi global sudah mulai mereda.

"Di sisi lain pun sentimen perang dagang antara AS dengan Tiongkok juga mereda karena para pelaku pasar masih percaya bahwa fundamental makroekonomi domestik masih cenderung stabil, maka aksi beli masih berpotensi berlanjut," kata Nafan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×