Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini (15/7) diperkirakan kembali menguat. Pada Selasa (14/7), IHSG menguat 0,29% di 5.079,12.
Lanjar Nafi Analis Reliance Sekuritas memperkirakan, pergerakan IHSG bergerak pada pola wedges dengan pergerakan menguat di trend positif jangka menengah. Indikator stochastic yang bergerak terkonsolidasi setelah terjatuh dari area overbought namun signal indikator RSI masih berpeluang menguat secara momentum.
"Sehingga kami memperkirakan, IHSG akan bergerak menguat terbatas dengan support resistance 5.050-5.135," kata Lanjar. Ia menyarankan saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal diantaranya AGII, AKRA, CPIN, HMSP, ICBP, LPPF, LSIP, PWON dan SMGR.
Baca Juga: Volume dan nilai perdagangan BEI turun, ini sebabnya
Kalau Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya memperkirakan, IHSG hari ini (15/7) berpeluang bergerak di 4.821 - 5.123. Dia mengatakan, pola gerak IHSG terlihat masih bergerak menguat dengan support level yang sedang berusaha digeser ke arah yang lebih baik.
"Jelang rilis data perekonomian pada hari ini yaitu neraca perdagangan yang disinyalir masih berada dalam kondisi terkendali akan turut menjadi sentimen bagi pergerakan IHSG hari ini. Sehingga IHSG berpotensi bergerak dalam rentang terbatas," tutur William.
Untuk saham pilihan hari ini, William menyarankan, BBCA, PWON, ASII, ICBP, KLBF, GGRM, SMGR dan KAEF.
Kemarin (14/7), IHSG bergerak naik 0,29% ke level 5.079,12 ditopang sektor industri dasar 1,53% dan konsumer naik 1,15%. Emiten produsen semen dan obat-obatan menjadi pendorong penguatan.
Baca Juga: Pencarian dana di pasar modal merosot, berikut penyebabnya
Meskipun demikian, IHSG bergerak cukup berat sejak awal sesi perdagangan di saat investor menunggu isyarat positif dari data neraca perdagangan beserta aktifitas ekspor dan import. Indeks keyakinan bisnis bulan Juni 2020 dengan ekspektasi mengalami penurunan ekspor yang tidak diimbangi besaran penurunan import.
Sehingga berpotensi mengurangi surplus neraca perdagangan. Investor asing melakukan aksi jual bersih kembali pada saham TLKM sebesar Rp 157,47 miliar dan menjual BBNI sebesar Rp 63,78 miliar. Hal ini membuat investor asing menjual saham pada seluruh pasar di Indonesia sebesar Rp 160 miliar.
Bursa Asia kemarin mayoritas melemah dimana indeks Nikkei turun 0,87%, TOPIX turun 0,50%, Hangseng turun 1,14% dan CSI300 terkoreksi 0,95%. Ini karena banyak ketegangan antara China dan AS yang menambah mood pesimistis di pasar.
Pemerintahan AS Donald Trump menolak klaim maritim China yang ekspansif di Laut Cina Selatan. Hal ini membalikkan kebijakan sebelumnya yang tidak memihak dalam perselisihan semacam itu.
Baca Juga: IHSG Hari Ini Menguat, Asing Jualan Saham TLKM dan BBNI, Borong Saham BBRI dan ASII
Sementara di bursa Eropa turun cukup signifikan di awal sesi memperpanjang penurunan ekuitas global karena investor mempertimbangkan risiko musiman pendapatan kuartal II tahun ini.
Pasar kembali terpukul karena gelombang penyebaran virus baru setelah rencana pembukaan kembali di negara-negara di dunia. Pelaku pasar juga menanti hasil rilis laporan keuangan semester I-2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News