Reporter: Benedicta Prima | Editor: Noverius Laoli
Berarti investor jangan terlalu khawatir dengan kondisi pasar yang sekarang karena kalau dilihat secara historical IHSG selalu mengalami peningkatan?
Bursa itu salah satu sifatnya, meskipun tidak selalu demikian adalah dia dalam jangka panjang selalu naik dan naiknya jauh dari deposito, jauh dari emas, jauh dari properti. Saya, misalnya, waktu awal tahun bikin perbandingan IHSG dengan instrumen investasi lainnya.
IHSG istilahnya indeksnya leading, unggul dari yang lain-lainnya. Nah apa yang ada di dalam IHSG kita lihat lagi mana yang terbaik, sektor mana yang terbaik. Saya masih melihat sektor keuangan seperti bank-bank besar masih dapat diandalkan seperti BBRI, BBCA, BMRI, lalu konsumsi. Sektor konsumsi tertekan akan tetapi dia selalu memberikan dividen yang cukup bagus.
Baca Juga: Duh! IHSG terkoreksi hampir 2%, satu jam jelang penutupan sesi I, Kamis (27/2)
Berarti dividen bisa menjadi salah satu tolok ukur untuk memilih saham?
Iya. Dalam investasi, dividen itu salah satu kriteria untuk memilih saham. Cari yang dividen yield nya tinggi. Setiap saham lain-lain. Dan satu lagi, kalau kita investor itu jangan mengikuti trader.
Trader gak peduli naik turun, kalau investor itu disamping apresiasi keuntungan jangka panjang itu dia ada kebanggaan merasa memiliki perusahaan tersebut meskipun hanya satu saham.
Saya dalam portofolio saya apakah melalui reksadana apakah portofolio sendiri, saya selalu mempuyai saham-saham yang bagus. Saham ini, meskipun saya punya 10 saham, saya punya BBRI saya punya UNVR, itu kebanggaan bagi saya. Satu saham pun kita memiliki perusahaan yang prima, saya bisa bilang saya salah satu pemiliknya.
Baca Juga: IHSG jatuh 2,63% menutup perdagangan sesi I, Kamis (27/2)
Saran untuk otoritas supaya investor bisa kembali percaya?
Ya kalau menurut saya, betul-betul, sekarang ini hindarkan investor itu jatuh kepada apa yang seperti terjadi isu-isu yang sedang berkembang sekarang ini. Saya tidak usah menyebutkan isunya itu apa.
Itu hindarkan. Investor retail semacam kita itu harus dididik, jangan salah pilih dan istilahnya dengan aturan yang ada dan edukasi yang bisa mereka adakan, bursa dan OJK bisa dalam kapabilitasnya bisa membawa para investor retail ke arah sesuatu investasi yang jauh lebih aman dari pada apa yang seperti terjadi akhir-akhir bulan ini.