Reporter: Grace Olivia | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja indeks saham mengalami tekanan mendalam akibat kepanikan investor di tengah wabah Covid-19 alis virus corona. Dalam sepekan, IHSG mengalami penurunan 10,75% ke level 4.907 pada penutupan hari ini, Jumat (13/3).
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso meminta agar investor domestik tak terbawa arus kepanikan global.
Baca Juga: IHSG ditutup di zona hijau, masih turun 10,75% dalam sepekan terakhir
“Kami imbau, tolong para pengusaha yang punya portofolio di pasar modal, tidak perlu ikut-ikutan panik. Kita mencoba berbagai cara yang terbaik agar dampak bisa seminimal mungkin,” tutur Wimboh, Jumat (13/3).
Wimboh pun menjelaskan, kondisi turunnya pasar modal belakangan ini disetir oleh sentimen negatif yang menyelimuti perekonomian global. Tambah lagi, indeks-indeks saham di seluruh dunia juga tertekan sehingga sentimennya merembet, termasuk ke Indonesia.
Kendati begitu, Wimboh mengatakan, OJK dan Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki protokol yang jelas dan transparan dalam menghadapi dinamika perdagangan di pasar modal.
Baca Juga: Sektor keuangan mengangkat IHSG ke zona hijau satu jam jelang tutup pasar
“Bagaimana step-step-nya yang akan dilakukan OJK dan BEI sudah ada kalau sampai terjadi penurunan berikutnya,” sambung dia.
Di sisi lain, Wimboh menuturkan, pemerintah juga mengucurkan berbagai stimulus dan menyediakan kemudahan yang diharapkan dapat mendongkrak kepercayaan para pelaku usaha, baik yang terdampak langsung maupun tidak langsung.
Harapannya, berbagai stimulus dan kemudahan tersebut memberikan ruang lebih bagi pelaku usaha, termasuk emiten di bursa, untuk melakukan perbaikan kinerja secara lebih cepat.
Baca Juga: IHSG melemah 2,50% ke 4.771 pada awal perdagangan sesi II hari ini
“Kita tidak bisa menghindari dampak Covid ini. Yang bisa kita lakukan adalah memberi ruang bagi pengusaha untuk mempunyai nafas yang panjang sambil menunggu Covid ini cepat selesai,” kata Wimboh.
Upaya stimulus pun tidak hanya dilakukan oleh pemerintah Indonesia, tetapi oleh hampir seluruh negara-negara di dunia. Lantas, Wimboh meyakini upaya global yang sinergis tersebut dapat mengurangi dampak dan meredam kekhawatiran berlebih para penanam modal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News