Reporter: Dupla Kartini | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan akhirnya bangkit dari zona merah. Meski hanya naik tipis, indeks berhasil mengakhiri penurunan yang sudah berlangsung lima hari beruntun.
Mengutip RTI, IHSG ditutup naik tipis 10,04 poin atau setara 0,17% ke posisi 5.919,24 pada Jumat (27/4) sore. Meski demikian, sepekan terakhir, indeks acuan saham domestik masih tercatat turun sebesar 6,60%. Pasalnya, kemarin, indeks sempat menyentuh level terendah tahun ini di 5,909,19.
IHSG menguat meski hanya didukung empat sektor saham. Aneka industri memimpin dengan kenaikan sebesar 1,67%. Diikuti, keuangan, infrastruktur dan manufaktur yang masing-masing naik kurang dari 1%. Sedangkan, enam sektor lainnya masih tiarap. Pertambangan masih turun paling tajam yaitu mencapai 1,78%.
Hingga sesi perdagangan Jumat berakhir, sebanyak 191 saham berhasil naik. Namun, jumlahnya lebih sedikit dibandingkan 202 saham lainnya yang terkoreksi. Sementara, 101 saham lainnya tak beranjak dari posisi pembukaan.
Bloomberg mencatat, hari ini, aksi beli terhadap saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menjadi amunisi terbesar bagi laju indeks. Saham UNVR berkontribusi 7,87 poin, setelah menanjak 2,56%. Saham lain yang juga memberi tenaga bagi rebound indeks, yaitu PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) sebesar 7,23 poin dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan kontribusi 6,22 poin.
Asing net sell
Sepanjang hari ini, investor mentransaksikan sekitar 8,26 miliar saham, dengan nilai perdagangan Rp 8,95 triliun. Meski indeks rebound, namun pemodal asing masih melakukan aksi jual. Net sell asing di semua pasar mencapai Rp 357,83 miliar.
Investor asing paling banyak melego saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan nilai penjualan bersih mencapai Rp 171,2 miliar. Diikuti, saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dan PT United Tractors Tbk (UNTR) dengan nilai net sell oleh asing masing-masing sebesar Rp 82,2 miliar dan Rp 70,8 miliar.
Tak heran, hari ini, saham ADRO tereseret ke posisi top losers atau saham dengan kinerja terburuk dari jajaran indeks LQ45. Saham tambang ini ditutup merosot 8,27%. Dikuti, saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) yang tumbang 6,33% dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT) dengan penurunan sebesar 4,42%.
Di sisi lain, posisi top gainers saham LQ45 ditempati PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang berhasil naik 3,16%. Ditemani, saham PT Global Mediacom Tbk (BMTR) yang menguat 2,83% dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dengan kenaikan 2,61%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News