kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Optimistis IHSG bakal rebound teknikal karena alasan ini


Jumat, 27 April 2018 / 13:34 WIB
Optimistis IHSG bakal rebound teknikal karena alasan ini
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nyaris sepekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah, untungnya Jumat (27/4) perdagangan sesi I berhasil ditutup hijau di level 5.909,93 naik tipis 0,01% dari penutupan kemarin.

President Director PT Trimegah Asset Management Antony Dirga mengatakan, ada tiga hal yang paling mendasari pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam sepekan terakhir. Di antaranya pelemahan nilai tukar rupiah, kekhawatiran pada yield treasury Amerika Serikat (AS) 10 tahun yang sempat tembus 3% dan short term earnings di beberapa perusahaan consumer yang mengecewakan.

"Menurut kami ini menjadi beberapa faktor utama yang menekan IHSG. Jadi, IHSG seperti pengikut volatilitas akhir-akhir ini," katanya kepada Kontan.co.id, Jumat (27/4) di Jakarta.

Trimegah AM memperkirakan, pelemahan IHSG saat ini bersifat short term atau jangka pendek. Sehingga, pihaknya optimistis ke depan pergerakan IHSG bakal mengalami technical rebound.

Tak sampai di situ, pelemahan IHSG juga dapat dijadikan momentum positif bagi investor untuk berbelanja reksa dana dan saham saat ini. Ini mengingat, level IHSG 5.900 masuk kategori murah.

"Saya kira, 5.900 adalah level yang cukup menarik untuk beli reksa dana, saham, di mana beberapa bulan ke depan roda ekonomi diperkirakan membaik," ungkap Antony.

Selain harus bisa memanfaatkan momentum pelemahan saat ini, Trimegah AM menyarankan investor untuk tetap objektif dan optimistis dalam menanggapi pergerakan pasar saat ini. Apalagi, dilihat secara makro ekonomi, Antony percaya 2018 bakal menjadi tahun konsumsi.

Kondisi tersebut, didukung beberapa hal seperti kegiatan pemilihan kepala daerah (Pilkada) dan pemilihan presiden (Pilpres), serta pergerakan inflasi yang terukur.

"Roda ekonomi akan didorong termin positif seperti lebaran, World Cup, Asian Games dan Pilkada. Itu semua akan dorong roda perekonomian dan psikologis pasar," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×