Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pernyataan the Federal Reserve mengenai program Quantitative Easing tahap 3 (QE3) berpeluang menggiring Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencetak rekor terbarunya sepanjang pekan depan.
"Penguatan rupiah dan dorongan aksi beli investor asing menjadi katalis positif bagi penguatan IHSG," jelas Edwin Sebayang, Analis MNC Securities, Sabtu (16/9).
Sepanjang minggu kemarin, program stimulus yang telah dikucurkan dua bank sentral utama dunia juga telah mendorong menguatnya harga komoditas dunia. Sebut saja, harga emas yang naik 1,85%, harga minyak yang naik 2,67%, dan harga timah yang naik 8,65%.
Edwin menilai, secara teknikal weekly chart, indeks menunjukkan pola two white soldiers yang mengindikasikan bullish continuation sepanjang minggu depan dengan level support 4.166 dan resistance pada 4.359.
Di tengah prediksi IHSG yang akan terus mencetak rekor terbarunya, Edwin mengingatkan investor agar mencermati saham-saham yang masih berpotensi memberikan lanjutan kenaikan.
Sedangkan pada awal pekan ini, Senin (17/9), Purwoko Sartono, Analis Panin Sekuritas memproyeksikan ruang naik untuk IHSG akan relatif terbatas pada kisaran support-resistance 4.230-4.275.
"IHSG telah menguat signifikan menembus rekor tertinggi pada perdagangan terakhir pekan lalu dan kenaikan indeks didukung oleh melonjaknya Wall street ke level tertinggi sejak 2007," jelas Purwoko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News