kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

IDX SMC Liquid Diproyeksikan Bergerak Konsolidasi pada Awal Tahun 2022


Selasa, 04 Januari 2022 / 20:47 WIB
IDX SMC Liquid Diproyeksikan Bergerak Konsolidasi pada Awal Tahun 2022
ILUSTRASI. Layar menampilkan pergerakan indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/rwa.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang 2021, Indeks IDX SMC Liquid menguat 5,52%. Pada awal tahun 2022, diproyeksikan indeks tersebut cenderung bergerak konsolidasi.

Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova menjelaskan, jika memperhatikan saham-saham konstituennya yang memiliki bobot tertinggi rata-rata telah mengalami kenaikan di 2021 dan ada potensi membentuk koreksi di awal tahun ini.

Walau begitu, dia melihat ada beberapa saham yang menarik untuk diamati, yaitu SIDO, BNGA, dan CTRA. Untuk SIDO karena berhasil melewati masa pandemi dengan kinerja keuangan yang tetap konsisten bertumbuh sehingga dari pergerakan harga mencerminkan minat investor tetap tinggi.

Selanjutnya, untuk BNGA dinilai mencatat kinerja positif di 2021 atau lebih tinggi dari 2020. Menurutnya juga, secara teknikal masih terkonsolidasi dengan potensi untuk melanjutkan kenaikan sebelumnya.

Baca Juga: IDX SMC Liquid Diprediksi Mendaki, Saham Sektor Properti dan Konstruksi Penopangnya

Lalu, untuk CTRA karena menjadi salah satu emiten properti yang mencatat pertumbuhan pendapatan di 2021. Juga, secara teknikal berpotensi untuk kembali menguat.

Ivan memperkirakan SIDO memiliki target harga Rp 1.000, BNGA Rp 1.200, dan CTRA Rp 1.400.

Selain emiten-emiten tersebut, ia juga memandang positif saham properti dan konstruksi. "Untuk saham properti konstruksi bisa dicermati karena secara teknikal cukup menarik dan diperkirakan tahun ini ada peluang untuk menguat setelah mengalami koreksi sepanjang semester I-2021," jelasnya.

Menurutnya, pemulihan ekonomi bisa menjadi katalis positif terhadap berbagai proyek yang sempat tertunda dan kembali dilanjutkan pengerjaannya. 

Selain itu, minat masyarakat untuk membeli properti dinilai kembali seiring pemulihan aktivitas masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×