Reporter: Benedicta Prima | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden RI Joko Widodo resmi memilih Kalimantan Timur sebagai ibu kota negara menggantikan Jakarta. Lokasi ibu kota tersebut sebagian di Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kertanegara.
Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher menjelaskan pemindahan ibu kota tersebut memerlukan pembangunan infrastruktur dasar sebagai tahap awal, sebelum adanya pengembangan kawasan-kawasan seperti pemukiman dan perkantoran.
Baca Juga: Dafam Property Indonesia (DFAM) bangun hotel di Kalimantan Selatan
Dalam hal ini, yang diuntungkan adalah perusahaan konstruksi terutama yang telah memiliki pabrik di lokasi tersebut dan akan mengembangkan pabriknya di Kalimantan Timur. "Antara lain saat ini Waskita Beton dan Wijaya Beton," jelas Dennies.
Keduanya adalah anak perusahaan konstruksi pelat merah PT Waskita Karya dan PT Wijaya Karya.
Sebelumnya, manajemen PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP, anggota indeks Kompas100) mengatakan saat ini tengah menyiapkan sebuah pabrik di kawasan Penajam paser Utara, Kalimantan Timur. Pembangunan pabrik tersebut ditargetkan selesai pada tahun 2020.
Dengan luasan 11,6 hektare, Plant Penajam ditargetkan memiliki kapasitas produksi sebesar 250.000 ton per tahun. Pabrik ini memproduksi precast berupa box girder, PCT girder, square pile dan CCSP.
Baca Juga: Begini strategi PP Properti (PPRO) mengelola lahan demi menghemat capex
WSBP juga berencana ekspansi dengan membuat dermaga sendiri. Ini untuk melengkapi fasilitas yang sudah ada yaitu area produksi, area workshop dan pengolahan limbah. Dermaga ini nantinya akan digunakan untuk mempermudah akses pengiriman produk precast.
Dalam materi public expose-nya, WSBP juga mengaku telah menyiapkan pendanaan yang kuat. Dari total anggaran belanja modal alias capital expenditure tahun ini yang sebesar Rp 923 miliar, sebanyak 54,1% digunakan untuk pembangunan pabrik di Penajam.