kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.443.000   13.000   0,91%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

IATA tambah 10 pesawat baru di tahun ini


Rabu, 04 Mei 2011 / 07:10 WIB
ILUSTRASI. Lowongan kerja S1 dan S2: Sampoerna Graduate Trainee


Reporter: Raka Mahesa W | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Indonesia Air Transport Tbk (IATA) berencana menambah 10 pesawat baru tahun ini. Pesawat-pesawat tersebut akan digunakan sebagai penerbangan perintis di rute yang akan dilayani maskapai penerbangan ini.

Pesawat-pesawat tersebut akan beroperasi sebagai pesawat reguler angkut penumpang di daerah seperti Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi dan Kalimantan. Sekretaris Perusahaan IATA Ganis Arman Zuvianto membeberkan nilai investasi yang disiapkan untuk pembelian pesawat baru mencapai US$ 20 juta, atau setara Rp 174 miliar.

Sebesar 30% kebutuhan pendanaan akan dipenuhi dari kas internal. Sementara sisanya akan dibiayai dari pinjaman perbankan.

IATA saat ini masih menyusun detail operasional pesawat baru tersebut. Yang jelas, dengan penambahan armada ini kontribusi pendapatan usaha dari pesawat menjadi 50%, sisanya dari helikopter. "Pendapatan pasti akan naik, tapi untuk laba tahun ini kami menargetkan break even point (BEP)," kata Ganis kepada KONTAN, Selasa (3/5).

Catatan saja, sebelum ini selama dua tahun berturut-turut IATA mengalami kerugian. Tahun lalu rugi bersih IATA bahkan bengkak 13,94% menjadi Rp 39,62 miliar.

Selain karena tambahan pesawat, manajemen IATA optimistis bisa mencapai target BEP lantaran masa down -time pesawat tahun ini diperkirakan akan lebih rendah dibanding tahun lalu. Ganis menuturkan, sepanjang 2010 lalu pesawat IATA banyak yang masuk dalam masa perawatan, sehingga tingkat down-time menjadi tinggi.

Pada kuartal pertama 2011 ini, IATA mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 2,08% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan IATA di tiga bulan pertama 2011 mencapai Rp 53,85 miliar.

Namun maskapai penerbangan perintis ini masih mencatatkan kerugian. IATA mengalami kerugian Rp 5,43 miliar. Padahal di kuartal satu 2010 IATA masih bisa mencatatkan keuntungan sebesar Rp 259,07 juta.

Kerugian tersebut terjadi lantaran kenaikan beban langsung dari Rp 29,72 miliar di kuartal satu 2010 jadi Rp 40,51 miliar di kuartal satu 2011.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×