kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Humpuss Intermoda (HITS) menjajaki bisnis FSRU


Rabu, 28 Juli 2021 / 07:35 WIB
Humpuss Intermoda (HITS) menjajaki bisnis FSRU


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Yudho Winarto

Satu lagi, Proyek Jawa Satu FSRU juga telah selesai pada pertengahan Februari 2021. FSRU ini berada di lepas pantai Cilamaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat untuk mendukung PLTGU Jawa-1.

FSRU Jawa Satu merupakan fasilitas penyimpangan dan regasifikasi terapung yang menjadi bahan bakar turbin pembangkit listrik. Selanjutnya, gas dikirim melalui pipa sepanjang 21 kilometer ke fasilitas pembangkit untuk memproduksi setrum hingga 1.760 Mega Watt.

Di sepanjang tahun lalu, pendapatan dari segmen FSRU berkontribusi sebesar US$ 4,01 juta ke kinerja HITS. Namun demikian, profitabilitas segmen usaha ini masih negatif US$ 3,75 juta.

Ketua Umum Asosiasi Pemilik Kapal Nasional Indonesia (INSA), Carmelita Hartoto mengatakan, dirinya tidak menampik perusahaan pelayaran lainnya akan tertarik masuk ke industri  liquefied natural gas (LNG) atau gas alam cair jika pemanfaatannya semakin dikembangkan.

Menurutnya, kebutuhan FSRU didorong adanya kondisi antara lokasi sumber gas dengan lokasi pengguna gas jaraknya cukup jauh. Oleh karenanya, diperlukan sistem transportasi, penampungan, serta pengolahan gas yang efektif dan efisien

Baca Juga: Kapal FSRU Jawa Satu terima kargo LNG perdana dari Kapal LNGC Tangguh Towuti

"Dengan adanya peluang tersebut, tentu akan ada banyak perusahaan pelayaran yang masuk ke sektor bisnis kapal LNG, baik untuk pengangkutan maupun FSRU," jelasnya kepada Kontan.co.id, saat dihubungi terpisah.

Namun, Carmelita memberikan catatan, bahwa saat ini perusahaan di industri pelayaran masih menimbang sejumlah tantangan dalam mengelola FSRU.

Tantangan tersebut adalah investasi yang besar, penggunaan teknologi mutakhir, serta resiko yang tinggi. "Diperlukan perhitungan dan analisa yang baik dan benar tentang aspek keekonomiannya," tandasnya.

Yang terang, menurut Carmelita, selama ada kebutuhan kapal FSRU dengan kapasitasnya besar maupun kecil dan skema bisnis feasible serta bankable, pasti perusahaan pelayaran akan tertarik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×