Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
LONDON. Bagi investor pengoleksi dollar AS, sebaiknya memperhatikan analisa berikut. Menurut HSBC Holdings Plc, bank terbesar Eropa, kecemasan mengenai situasi fiskal di AS akan menekan posisi dollar AS terhadap euro dan yen.
"Dinamika fiskal AS sebenarnya lebih buruk dibanding yang terjadi di kawasan Eropa secara keseluruhan. Waktu akan berbicara dan pasar mulai menyadarinya. Pada saat itu terjadi, posisi dollar akan semakin melemah," urai Paul Mackel, head of Asia currency research di Hong Kong.
Ada sejumlah sinyal perlambatan ekonomi AS yang menjadi tolak ukur HSBC dalam memprediksi arah pergerakan dollar. Salah satunya, berdasarkan data Badan Anggaran Kongres AS, defisit anggaran akan menembus angka US$ 1,1 triliun pada tahun ini. Dengan demikian, ekonomi AS sudah mengalami defisit anggaran dengan nilai di atas triliunan dollar selama empat tahun berturut-turut.
"Dollar akan menghadapi angin kencang. Pasar akan mulai menekan dollar terhadap sejumlah mata uang utama dunia lainnya," jelas Mackel.
HSBC lantas memprediksi, si hijau akan melemah ke level US$ 1,35 per euro dan 74 yen pada akhir 2012. Catatan saja, pada pukul 06.31 waktu London, euro diperdagangkan di level US$ 1,2558. Sedangkan nilai tukar dollar AS berada di posisi 78,60 yen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News