Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. The Hongkong and Shanghai Corporation (HSBC), dalam paparan HSBC Economic Outlook, Senin (21/11) menyampaikan, pada 2012 mendatang perekonomian global cenderung melambat.
"Hanya saja, untuk Indonesia dan negara Asia, konsumsi domestik bisa menjadi penyelamat perekonomian dari adanya perlambatan tersebut," kata Leif Eskesen, HSBC Chief Economist for ASEAN and India.
Leif melihat, Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa memerlukan waktu dan proses jangka panjang untuk memulihkan masalah utangnya. Hal ini yang menyebabkan upaya pemulihan petumbuhan ekonomi kedua wilayah ekonomi tersebut berjalan tersendat-sendat.
Namun demikian, ulang Leif, konsumsi domestik di masing-masing negara di Asia, bisa menjadi pengaman dari krisis global dan begitu pula dukungan dari kebijakan pemerintah yang dinilai cukup akomodatif mendukung pertumbuhan ekonomi.
"Pertumbuhan ekonomi yang cepat di kawasan Asia telah menurunkan tingkat pengangguran, yang tentunya berimbas pada peningkatan angka customer confidence. Sehingga akan meningkatkan pendapatan masyarakat yang menciptakan pasar tenaga kerja yang kondusif dan berdampak juga terhadap perbaikan konsumsi domestik," jelas Leif.
Di tahun 2012, HSBC memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 6,7% (year on year). Sedangkan pertumbuhan ekonomi Asia, tidak termasuk Jepang sebesar 7,3%. "Pertumbuhan ekonomi dunia, HSBC memproyeksikan sebesar 2,6% (y oy )," kata Leif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News