Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. Langkah PT Harum Energy Tbk (HRUM) meningkatkan volume penjualan batubara bakal kian ringan. Emiten batubara milik taipan Kiki Barki ini mengklaim, sudah mengantongi kontrak penjualan batubara 8,4 juta-8,75 juta ton di 2013.
Jumlah tersebut sekitar 70% dari target produksi batubara HRUM tahun ini yaitu sebanyak 12 juta-12,5 juta ton. "Kami perkirakan di kuartal III nanti seluruh produksi sudah ada kontraknya," kata Ray Gunara, Direktur Utama HRUM, Jumat (17/5).
Kontrak penjualan batubara tersebut mayoritas berasal dari Korea Selatan, Taiwan dan China. Ketiga negara tersebut memang menguasai 85% penyerapan batubara hasil produksi Harum.
Target penjualan batubara di tahun ini sebenarnya lebih kecil dibandingkan realisasi di 2012 yang mencapai 14,9 juta ton. HRUM sedikit mengerem produksi batubara baik dari tambang PT Mahakam Sumber Jaya (MSJ) dan PT Santan Batubara akibat harga jual yang menurun.
Tambang MSJ, misalnya, tahun ini hanya akan memproduksi 10 juta ton batubara. Padahal, MSJ berhasil memproduksi 12,3 juta ton batubara di tahun lalu. Tambang Santan juga hanya akan memproduksi 2 juta-2,5 juta ton batubara di 2013, menurun dari 2,6 juta ton di 2012.
Manajemen Harum Energy memperkirakan, harga jual batubara tahun ini di US$ 70 per ton. Ini jauh lebih rendah dari harga batubara di tahun lalu di US$ 82,7 per ton.
Karena itu, kinerja Harum sepertinya belum kunjung membaik. Hitung punya hitung, penjualan Harum hanya mencapai US$ 910 juta-US$ 980 juta. Atau lebih rendah dari tahun lalu yang senilai US$ 1,04 miliar.
Namun, manajemen HRUM telah menyiapkan strategi untuk meredam rontoknya harga jual batubara. HRUM mengaku, terus melakukan efisiensi agar biaya produksi menciut.
HRUM berhasrat memperkecil biaya produksi 10% dari tahun lalu sebesar US$ 49 per ton. "Fokus kami ingin mempertahankan laba bersih dengan efisiensi," ungkap Ray. Tahun lalu, laba bersih HRUM turun 20,21% menjadi US$ 131,62 juta.
Sementara, pendapatan HRUM di kuartal I 2013 terus turun 24,39% menjadi US$ 223,68 juta. Sementara laba bersih HRUM turun drastis menjadi US$ 6,98 juta dari US$ 45,62 juta year on year. Jumat (17/5), harga HRUM naik 15,69% di Rp 4.425.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News