kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Hoki menjauh dari emiten saham properti


Rabu, 30 April 2014 / 06:12 WIB
Hoki menjauh dari emiten saham properti
ILUSTRASI. Kapan Anime Chainsaw Man Episode 9 Tayang? Berikut Sinopsis dan Jadwal Lengkapnya


Reporter: Cindy Silviana Sukma | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. Tahun kuda belum membawa hoki bagi pebisnis properti. Lihat saja hasil penjualan pemasaran alias marketing sales emiten properti sepanjang kuartal I-2014 yang menurun. Tabel lihat Harian KONTAN.

Ambil misal, marketing sales PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menurun 27,78% menjadi sekitar Rp 650 miliar pada kuartal I-2014 dari sebelumnya sekitar Rp 957 miliar.

Seretnya kucuran kredit perbankan ke sektor properti menjadi salah satu biang keladi kelesuan bisnis properti. Maklum, Bank Indonesia memperketat regulasi tentang kredit pemilikan rumah (KPR) sejak pertengahan tahun lalu.

Penurunan permintaan properti tak hanya dialami pengembang properti untuk segmen perumahan (residensial). Emiten yang menawarkan lahan industri juga ikut merasakan beratnya menggerakkan roda bisnis. Bahkan paling ekstrem, marketing sales PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) masih nol atau belum membukukan penjualan pada kuartal I-2014.

Penjualan pemasaran PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) turun 41,56% menjadi Rp 187 miliar di kuartal pertama tahun ini. Muljadi Suganda, Direktur PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) mengatakan, rendahnya permintaan lahan industri akibat investor memilih menahan investasi di tahun politik.

Penjualan properti yang seret berimbas pula terhadap harga saham emiten properti di bursa saham. Nyaris semua harga saham emiten properti dalam tren turun.

Reza Nugraha, analis MNC Securities menilai, fundamental keuangan dan bisnis sejumlah emiten properti memang sedang tidak bagus pada tahun ini. Itu sebabnya, meski harga saham emiten properti semakin rendah, Reza menyarankan investor menahan diri untuk membeli saham properti.

William Surya Wijaya, Analis Asjaya Indosurya Securities,  juga menyarankan para investor untuk tidak masuk dulu ke saham sektor properti. Jika tetap berkeinginan berinvestasi di saham saham properti, ia merekomendasikan saham emiten yang memiliki cadangan lahan yang luas, memiliki lini bisnis yang menghasilkan recurring income dan punya kas kuat.

Ia pun merekomendasikan saham emiten properti seperti SMRA, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), dan saham PT Alam Sutera Tbk (ASRI).        

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×