Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Demi memenuhi ketentuan saham beredar, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) akan melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau right issue. Emiten rokok ini akan menerbitkan 269,72 juta saham baru atau setara 5,8% modal ditempatkan dan disetor.
Saham HMSP dibanderol dengan kisaran harga Rp 63.000-Rp 99.000. Ini berarti, aksi right issue HMSP bernilai sekitar Rp 16,99 triliun sampai Rp 26,7 triliun.
Nantinya, setiap 65 pemegang saham yang terdaftar 1 Oktober berhak mendapatkan 4 HMETD. Adapun, 1 HMETD memberi hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru. Jika PT Philip Morris Indonesia tidak melaksanakan seluruh haknya dalam right issue ini, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang HMETD lainnya yang melakukan pemesanan lebih dari haknya.
“PUT ini dilakukan perseroan dalam rangka untuk memenuhi persyaratan pencatatan dimana jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham bukan pengendali dan bukan pemegang saham utama paling kurang 50 juta saham dan paling kurang 7,5% dari jumlah saham dalam modal disetor,” sebut Ike Andriani, Sekretaris Perusahaan HMSP, dalam prospektus yang dirilis perseroan.
Sekedar informasi bahwa saat ini, Philip Morris memeluk 98,18% saham HMSP. Sedangkan saham yang beredar di publik hanya berporsi 1,82%. Lalu dengan right issue ini, saham Philip Morris akan turun jadi 92,38% dan publik meningkat jadi 7,62%.
Rencananya, HMSP menargetkan pernyataan pendaftaran HMETD efektif pada 18 September. Lalu di hari yang sama, HMSP akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
Nantinya, tanggal terakhir perdagangan saham dengan HMETD (cum right) di pasar reguler dan negosiasi yakni 28 September. Lalu di pasar tunai pada 1 Oktober. Sementara mulainya perdagangan saham tanpa HMETD (ex right) di pasar reguler dan negosiasi adalah 29 September. Kemudian di pasar tunai 2 Oktober.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News