Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) telah mengeksekusi Penawaran Umum Terbatas (PUT) dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue.
Saham emiten rokok ini diperdagangkan sebesar Rp 20,4 triliun. Perdagangan rights issue HMSP berlangsung mulai 26 Oktober sampai 30 Oktober.
Terjadi crossing saham HMSP di pasar non-reguler. Ciptadana Securities memperdagangkan 48.000 saham HMSP.
Lalu CIMB Securities yakni 2.000 saham dan Sinar Mas Securities sebanyak 397.200 saham. Selebihnya, Mandiri Sekuritas menjadi broker terbesar perdagangan HMSP.
Sementara, pemegang saham yang tak mengeksekusi right issue HMSP bernilai Rp 532,1 miliar. Rinciannya, sisa right yang diperdagangkan di pasar negosiasi Rp 97,6 miliar. Kemudian yang diperdagangkan di pasar tunai sebesar Rp 434,5 miliar.
Secara keseluruhan, rights issue HMSP bernilai Rp 20,76 triliun. Jumlah saham yang diterbitkan yakni sebanyak 269,72 juta dengan harga Rp 77.000 per saham.
Rights issue HMSP ini pun mengerek transaksi harian Indeks Harga Saham Gabungan. Pada penutupan pasar Senin, (26/10), transaksi harian IHSG mencapai Rp 25,71 triliun. Ini jauh melebihi rata-rata transaksi harian di Rp 5,89 triliun.
Analis Semesta Indovest Aditya Perdana Putra menilai HMSP menjadi saham yang cukup lama diminati investor domestik dan asing karena right issue ini.
Pasalnya, rasio keuangan seperti return on equity (ROE), return on asset (ROA), dan margin laba bersihnya cukup bagus di atas kompetitor. Apalagi dengan masuknya HMSP ke Morgan Stanley Composite Index (MSCI), asing akan lebih berani masuk ke saham HMSP.
Meski begitu, Adit melihat harganya yang cukup mahal membuat saham HMSP hanya bisa dimasuki oleh investor institusi. Ia memperhitungkan, price earning (PE) HMSP adalah 42,55x. Sedangkan PE sektornya hanya 41,92x.
Menurutnya, HMSP akan lebih bagus jika melakukan pemecahan nilai saham atau stock split pasca rights issue ini.
Analis Trimegah Securities Dian Octiana mengatakan, saham HMSP masih berpotensi menanjak. Karena kapitalisasi pasarnya paling besar, yakni berporsi 8% terhadap perhitungan indeks.
Namun dengan HMSP menduduki posisi kapitalisasi pasar terbesar, Adit mengkhawatirkan aksi ambil untung sahamnya bisa menurunkan kinerja indeks.
Saham HMSP tutup di Rp 88.700 atau memerah 9,58% dibanding hari sebelumnya. Tak urung, saham HMSP masuk dalam jajaran top losers.
Adit memperkirakan, saham HMSP akan bergerak ke harga teoritisnya di Rp 87.362. Sementara Dian menyarankan beli HMSP dengan target harga Rp 102.000.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News