Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah melalui berbagai sentimen negatif selama 2017, kinerja PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) diprediksi membaik tahun ini. Prospek kinerja perusahaan ditopang oleh penetapan harga acuan jagung, minimnya potensi oversupply serta nilai tukar rupiah yang lebih stabil.
Marlene Tanumihardja, Analis Samuel Sekuritas dalam riset 15 Januari 2018 mengungkapkan, pemerintah telah menetapkan acuan pembelian pada tingkat petani dan penjualan pada tingkat konsumen untuk komoditas jagung, melalui peraturan Menteri Perdagangan Nomor 27/M-DAG/PER/5/2017.
"Kami menilai positif adanya aturan ini, terutama untuk menjaga ketersediaan dan kestabilan harga sehingga berdampak positif bagi margin perusahaan. Saat ini, harga jual harga jagung untuk pakan ternak berkisar Rp6,000 – Rp7,000/kilogram," paparnya.
Marlene juga menilai positif atas rencana pemerintah untuk menetapkan harga acuan terhadap harga jual ayam Broiler, yang berpotensi mengurangi kerugian perusahaan di saat harga jual ayam jatuh. Di samping itu, adanya rentang harga menurut Marlene lebih mempermudah perusahaan dalam menyusun program efisiensi dan memprediksi margin yang akan diperoleh.
Tahun ini JPFA menganggarkan belanja modal sebesar Rp2,2 triliun, di mana Rp300 miliar merupakan sisa dari tahun lalu yang belum terpakai. Sementara angka belanja modal baru yakni Rp 1,9 triliun akan digunakan untuk perluasan segmen pakan ternak dan peternakan komersial.
Dengan asumsi total pertumbuhan penjualan tahun ini mencapai 13%, Marlene menetapkan target harga saham JPFA di Rp 1.600 per saham dengan rekomendasi buy.
Adapun risiko investasi meliputi potensi cuaca buruk yang dapat mengganggu ketersediaan jagung lokal, perbaikan ekonomi di bawah estimasi, serta lambatnya implementasi dari beberapa kebijakan pemerintah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News