kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hingga Mei 2019, Ancora Indonesia (OKAS) memproduksi amonium nitrat 48.388 ton


Senin, 08 Juli 2019 / 11:07 WIB
Hingga Mei 2019, Ancora Indonesia (OKAS) memproduksi amonium nitrat 48.388 ton


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ancora Indonesia Resources Tbk telah memproduksi ammonium nitrat (AN) sebanyak 48.388 metrik ton sepanjang periode Januari hingga Mei 2019. Emiten berkode saham OKAS ini memasang target produksi amonium nitrat sebesar 125.000 metrik ton pada tahun ini.

Direktur Utama Ancora Indonesia Resources Rolaw P. Samosir mengatakan, kenaikan produksi pada kuartal I-2019 lantaran kedua pabrik PT Multi Nitrotama Kimia (MNK) dapat berproduksi secara normal untuk memenuhi peningkatan permintaan amonium nitrat tahun 2019. "Pada tahun lalu pabrik MNK 1 berhenti sementara selama enam bulan sejak Januari," ujarnya pada Kontan.co.id, Jumat (5/7).

Menurut Rolaw, meningkatnya penjualan amonium nitrat ini sejalan dengan permintaan yang terus merangkak. Selain itu faktor meningkatnya pendapatan pada triwulan pertama tahun ini juga dipengaruhi tumbuhnya penjualan aksesoris.

Secara keseluruhan OKAS membidik pendapatan US$ 147 juta, nilai ini 7,29% lebih besar dari realisasi tahun 2018 US$ 137,73 juta. Guna mencapai target itu, OKAS terus melakukan ekspansi ke proyek-proyek batubara atau pelanggan baru. 

"Kami juga memperkuat kerjasama dengan reseller untuk penjualan amonium nitrat dan aksesoris dan penjualan langsung quarry," imbuhnya.

Ia menjelaskan, pihaknya juga memindahkan gudang amonium nitrat dari Pendingin, Kalimantan timur ke kawasan gudang Perusda, Samarinda untuk efisiensi biaya dan kelancaran pengiriman amonium nitrat ke lokasi pelanggan. 

Sedangkan melalui Bormindo Nusantara (BN), OKAS melakukan diversifikasi bisnis dengan memperoleh izin usaha jasa pertambangan di bidang eksplorasi pemboran, dan percontohan eksplorasi di lingkungan proyek pertambangan mineral dan batubara.

Dengan melakukan strategi tersebut, ia optimistis mampu mencapai target pendapatan tahun ini. Hingga kuartal I-2019, OKAS mencatat penjualan bersih US$ 39,57 juta meningkat 34,45% ketimbang periode yang sama 2018 US$ 29,43 juta dengan penurunan rugi bersih menjadi US$ 77,571, padahal pada kuartal I-2018 rugi bersih mereka mencapai US$ 1,53 juta.

Pendapatan per Maret 2019 disumbang dari MNK sebesar US$ 35,69 juta, dan dari BN sebesar US$ 3,86 juta.

Meski permintaan AN meningkat, OKAS belum berencana untuk meningkatkan kapasitas produksi pabrik amonium nitrat. "Kekurangan pemenuhan dari permintaan amonium nitrat nantinya akan di-cover dengan trading amonium nitrat," ungkapnya.

Selanjutnya OKAS bakal membangun pabrik booster yang diharapkan berproduksi di akhir tahun 2020.

Untuk belanja modal, pada tahun ini mereka menyiapkan US$ 3 juta-US$ 4 juta yang digunakan untuk proyek blasting dan pembelian mesin di MNK. 

"Dananya dari internal, untuk mesin pabrik dan untuk projek blasting sumber dananya dari pembiayaan leasing. Sementara untuk BN sekitar US$ 1,5 juta- US$ 2 juta untuk pembelian sparepart," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×