Reporter: Benedicta Prima | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) membukukan pendapatan pra-penjualan alias marketing sales sebesar Rp 725 miliar hingga September 2020. Khusus pada kuartal III-2020, yakni sepanjang Juli-September 2020, marketing sales yang dikantongi PWON sebesar Rp 225 miliar.
Direktur Pengembangan Bisnis Pakuwon jati Ivy Wong menjelaskan kondisi penjualan properti di kuartal III-2020 mulai pulih sehingga optimistis target marketing sales tahun ini Rp 1 triliun bisa tercapai. Kondisi pendapatan berulang (recurring income) dari pusat belanja yang dimiliki PWON juga menunjukkan pemulihan.
"Properti kalau dari kondisi kuartal dua sudah meningkat 66%. Kalau saya lihat dari kuartal III-2020 ke kuartal IV-2020 dengan berlakunya PSBB transisi di Jakarta, penjualan antara Jakarta dan Surabaya setidaknya stabil. Kuartal tiga juga mulai pulih, sekarang mall di Surabaya sudah hampir ke normal," jelas Ivy kepada Kontan.co.id, Kamis (12/11).
Dari kondisi bisnis mall, Ivy melihat indikator pemulihan dari ketersediaan lahan parkir. Mall milik PWON di Surabaya menunjukkan kepenuhan lahan parkir mencapai 70%-75% dari kondisi normal sebelum Covid-19. Dia berharap pemulihan ini akan berlanjut hingga akhir tahun 2020 bersamaan dengan momentum hari raya Natal dan libur panjang akhir tahun. Serta optimisme realisasi vaksin Covid-19 pada 2021.
Baca Juga: Pakuwon Jati (PWON) nilai pewarisan properti bagi warga asing jadi katalis positif
Asal tahu saja PWON membukukan pendapatan per kuartal III-2020 sebesar Rp 3,05 triliun turun 41,6% secara tahunan (yoy) dari Rp 5,24 triliun. Laba bersih PWON juga tercatat turun hingga 72,06% yoy dari Rp 2,15 triliun menjadi Rp 600,7 miliar.
Adapun pendapatan dari sewa dan jasa pemeliharaan mencapai Rp 1,24 triliun, penjualan kondominium dan kantor sebesar Rp 883,29 miliar, pendapatan hotel sebesar Rp 144,69 miliar, penjualan tanah dan bangunan sebesar Rp 434,27 miliar dan pendapatan usaha lainnya sebesar Rp 343,56 miliar. Dus porsi terbesar masih dari recurring income yaitu mencapai 56%.
Hingga akhir tahun, Ivy mengatakan pendapatan PWON bakal masih banyak disumbang dari recurring income sekitar 56%-57%, sisanya baru berasal dari pengembangan properti.
"Akan unggul di recurring, karena properti ada PSAK, yang sebelum diberlakukan, high rise bisa sesuai dengan konstruksi schedule, sekarang tidak bisa harus tunggu selesai bangun. itu ada delay impact," jelasnya lagi.
Selanjutnya: Simak rekomendasi saham emiten properti di tengah tekanan likuiditas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News