Reporter: Kenia Intan | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) mampu membukukan pertumbuhan laba di tengah penjualan yang tertekan.
Mengutip laporan keuangannya, hingga kuartal III 2020 TKIM mencatat kenaikan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk hingga 10,35% year on year (yoy). TKIM mengantongi laba hingga US$ 168,26 juta, naik dari sebeumnya US$ 152,48 juta.
Peningkatan laba ini terjadi di tengah penjualan TKIM yang cenderung tertekan. Sepanjang Januari hingga September 2020, TKIM membukukan penjualan bersih hingga US$ 650,21 juta. Realisasi ini turun 21,41% yoy dari US$ 827,34 juta.
Asal tahu saja, mayoritas penjualan ekspor TKIM memang tertekan. Penurunan paling dalam dirasakan penjualan ke Afrika hingga 58,69% yoy menjadi US$ 52,87 juta. Sebenarnya, penjualan ke Asia masih mampu bertumbuh hingga 14,18% yoy menjadi US$ 285,75 juta. Akan tetapi peningkatan itu belum bisa mengimbangi tekanan yang dialami oleh pasar lainnya.
Baca Juga: Laba terkerek di tengah penjualan yang tertekan, ini rekomendasi saham INKP dan TKIM
Tercatat, total penjualan ekspor TKIM melorot 15,80% yoy menjadi US$ 429,24 juta. Sementara itu, penjualan lokalnya tertekan lebih dalam hingga 30,41% yoy menjadi US$ 220,98 juta.
Dilihat dari jenis produknya, kertas industri dan lainnya sesungguhnya mengalami peningkatan hingga 70,41% menjadi US$ 157,58 juta. Akan tetapi peningkatan ini tidak bisa mengimbangi penjualan kertas budaya yang terkikis 32,96% yoy menjadi US$ 492,633 juta.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, di tengah penjualannya yang tertekan, TKIM masih mampu mencatatkan pertumbuhan laba bersih hingga dua digit. Peningkatan bottom line ini terdongkrak efisiensi dari akun beban-beban. Misalnya saja, TKIM mampu menekan beban pokok penjualan hingga 24,05% yoy menjadi US$ 565,49 juta. Selain itu, total beban usahanya juga menipis 11,24% yoy menjadi US$ 51,49 juta.
Di sisi lain, bottom line TKIM terbantu keuntungan selisih kurs hingga US$ 26,33 juta. Jumlah ini meningkat signifikan dibanding periode yang sama tahun lalu yang menanggung rugi selisih kurs hingga US$ 10,80 juta.
Sekadar informasi, hingga kuartal III 2020 TKIM memiliki aset hingga US$ 3,11 miliar naik 1,67% dibanding akhir tahun 2019. Sementara, liabilitasnya tercatat menurun 6,51% menjadi US$ 1,57 triliun. Adapun ekuitasnya meningkat 11,57% menjadi US$ 1,55 triliun.
Selanjutnya: Saham INKP dan TKIM Sudah Naik Tinggi, Namun Masih Bisa Melesat Bila Ekonomi Kuat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News