Reporter: Didik Purwanto | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) belum menerima proposal PT Dynaplast Tbk (DYNA) yang berencana keluar dari bursa (delisting). Namun BEI akan menunggu perseroan untuk menyampaikan keinginannya tersebut.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI Eddy Sugito menjelaskan, perseroan sedang mempersiapkan proses untuk delisting terutama terkait harga pembelian saham sekaligus rencana menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). "Tapi kapannya saya belum tahu," ujar Eddy, Selasa (29/3). BEI telah melakukan penghentian sementara (suspensi) saham DYNA sejak tanggal 19 November 2010.
Berdasarkan keterbukaan informasi di BEI, DYNA saat ini sedang mengajukan penawaran pembelian saham seharga Rp 4.500 milik publik dan akan terlaksana dalam RUPSLB di 27 April 2011. Seluruh saham publik akan diserap oleh PT Hambali Dina Mitra selaku pengendali atas saham
Dynaplast Tbk (DYNA), dengan kepemilikan 40,09%.
Selain DYNA, ada beberapa perusahaan yang akan mengajukan delisting seperti emiten peralatan telekomunikasi PT Katarina Utama Tbk (RINA),
Perusahaan pelayaran PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk (APOL), dan perusahaan restoran PT Eatertainment International Tbk (SMMT).
"Tapi APOL masih ada waktu untuk perbaiki kinerja, SMMT juga baru diambil alih oleh group Rajawali dengan berganti usaha ke CPO. Saya yakin mereka akan masukkan bisnis baru yang cukup bagus. Masih bisa jalan kok," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News