Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Narita Indrastiti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga Juli 2018, PT Elnusa Tbk (ELSA) mengantongi kontrak carry forward jasa minyak dan gas (migas) sebesar Rp 4,07 triliun. Mayoritas kontrak berasal dari Grup PT Pertamina (Persero).
Dalam paparan publik ELSA, Selasa (28/8), total carried over untuk proyek jasa minyak dan gas pada periode Januari 2018 sebesar Rp 3,94 triliun. Adapun kontrak baru di tahun ini sebesar Rp 1,14 triliun sehingga total perolehan kontrak pada periode Januari hingga Juni 2018 sebesar Rp 5,09 triliun.
Sedangkan kontrak jasa minyak dan gas yang berakhir pada semester I 2018 sebesar Rp 1,01 triliun sehingga total kontrak carry forward tersisa Rp 4,08 triliun.
Investor Relations ELSA, Rifqi Budi Prasetyo mengatakan, pemberi kontrak tersebut berasal dari perusahaan terafiliasi antara lain PT Pertamina EP, PT Pertamina Gas, PT Pertamina Hulu Energi dan PT Pertamina Geothermal Energy.
"Adapun pemberi kontrak pihak ketiga seperti ConocoPhillips dan Saka Energy Indonesia," ujarnya di BEI, Selasa (28/8).
Kontrak-kontrak tersebut meliputi jasa pengelolaan water base mud dan oil base mud di Sumatera, onshore contruction services, technical services contract untuk fabrikasi instalasi di laut Jawa dan pengadaan jasa hydraulic workover services di Hululais.
Kini ELSA juga tengah membidik kontrak-kontrak baru pada semester II 2018 ini. "Terutama kontrak seismik sebagai pengganti pekerjaan seismik darat Papua yang sudah selesai di kuartal 1 kemarin," tutur Rifqi.
Kontrak baru untuk pekerjaan seismik sebesar Rp 144 miliar. Adapun carried over untuk proyek seismik pada periode Januari 2018 sebesar Rp 240 miliar sehingga total perolehan kontrak pada periode Januari hingga Juni 2018 sebesar Rp 384 miliar.
Sedangkan kontrak seismik yang berakhir pada semester I 2018 sebesar Rp 349 miliar sehingga total kontrak carry forward tersisa Rp 35 miliar.
Rifqi juga mengungkapkan bahwa ELSA juga akan mengakuisisi data marine seismic 2D di Selabangka dan mengakuisisi data seismik 3D di Natuna.
Rifqi menambahkan, saat ini ELSA masih menggarap Blok Mahakam, Offshore North West Java (ONWJ), Sanga-sanga. "Blok Andaman kemarin kami garap seismik lautnya," imbuhnya.
Selain itu, ELSA terus mempersiapkan diri untuk pengembangan jasa migas terutama di sisi offshore, juga bisnis jasa nonaset seperti operation and maintenance serta jasa transportasi logistik sebagai penyeimbang bisnis jasa hulu.
Kontrak baru untuk transportasi dan logistik sebesar Rp 1,97 triliun. Adapun carried over untuk proyek tersebut pada periode Januari 2018 sebesar Rp 1,24 triliun sehingga total perolehan kontrak pada periode Januari hingga Juni 2018 sebesar Rp 3,21 triliun. Sedangkan untuk total kontrak carry forward belum ada.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News