kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Hingga Akhir Tahun, Astra Agro Lestari (AALI) Targetkan Produksi TBS Naik 5%


Kamis, 14 September 2023 / 17:18 WIB
Hingga Akhir Tahun, Astra Agro Lestari (AALI) Targetkan Produksi TBS Naik 5%
ILUSTRASI. Perkebunan kelapa sawit PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI).


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) masih menargetkan kenaikan produksi tandan buah segar (TBS) di tahun 2023 sebesar 5% secara tahunan.

AALI optimistis target tersebut tercapai di tengah volatilitas harga minyak kelapa sawit alias crude palm oil (CPO). Harga CPO sendiri mengalami penurunan di awal September 2023.

Communication and Investor Relations Manager AALI Fenny Sofyan mengatakan, harga CPO volatil dipengaruhi oleh supply dan demand di pasar global. Tak hanya harga CPO, penurunan harga juga terjadi pada semua minyak nabati di pasar global pada awal September 2023.

“Penurunan harga tertinggi terjadi pada minyak bunga matahari di pasar global,” ujarnya.

Baca Juga: Pendapatan Metrodata Electronics (MTDL) Turun 4% di Semester I-2023

Hal tersebut terjadi akibat stok minyak nabati yang meningkat, terutama ekspor kedelai dari Brasil dan pembuangan dari Argentina (Argentian disposals)

Fenny melihat, produksi CPO di Malaysia mulai membaik dan tren produksi di Indonesia menurun. Namun, akumulasi stok minyak nabati dari negara-negara pengimpor lebih memberikan tekanan bagi harga CPO di pasar global.

“Misalnya, stok minyak nabati di India meningkat hingga ke level yang tidak pernah terjadi di kuartal ini, sehingga menekan impor ke negara tersebut dalam waktu dekat,” tuturnya.

Fenny menuturkan, volatilitas harga ini akan sangat berpengaruh kepada kinerja AALI. Apalagi, strategi penjualan kami bersifat oportunis.

Berbeda dengan tren secara nasional, di kuartal I dan kuartal II tren produksi perusahaan mengalami peningkatan.

Baca Juga: Sampoerna Agro (SGRO) Optimistis dengan Prospek Harga CPO hingga Akhir Tahun

“Kami tentu telah menyiapkan strategi mitigasi risiko bisnis akibat kondisi pasar global maupun Indonesia. Namun, kami optimis dengan strategi dan goal yang telah ditetapkan di awal tahun,” ungkapnya.

AALI mencatatkan produksi TBS pada semester I 2023 ini sebesar 2,1 juta ton atau meningkat sebesar 8% YoY. Untuk tahun 2023, AALI menargetkan peningkatan produksi sebesar 5% secara tahunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×