kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.165   35,00   0,22%
  • IDX 7.071   87,46   1,25%
  • KOMPAS100 1.057   17,05   1,64%
  • LQ45 831   14,47   1,77%
  • ISSI 214   1,62   0,76%
  • IDX30 424   7,96   1,91%
  • IDXHIDIV20 511   8,82   1,76%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,91   0,73%
  • IDXQ30 141   2,27   1,63%

Hetzer Medical Indonesia (MEDS) Targetkan Penjualan Masker Rp 40 Miliar Tahun Ini


Senin, 19 Juni 2023 / 13:00 WIB
Hetzer Medical Indonesia (MEDS) Targetkan Penjualan Masker Rp 40 Miliar Tahun Ini
ILUSTRASI. Masker Evo Plusmed produksi PT Hetzer Medical Indonesia Tbk (MEDS). Hetzer Medical Indonesia (MEDS) menargetkan penjualan masker di tahun 2023 sebesar Rp 40 miliar.


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen alat kesehatan, PT Hetzer Medical Indonesia Tbk (MEDS) menargetkan penjualan masker di tahun 2023 sebesar Rp 40 miliar. Hetzer juga akan melakukan efisiensi dalam produksi masker setelah pemerintah mengakhiri aturan kewajiban penggunaan masker di fasilitas publik akan mempengaruhi penjualan masker.

Direktur Utama A. Padmono Budi Sanyoto mengatakan, dampak dari aturan pencabutan kebijakan PPKM dan kewajiban menggunakan masker sangat berpengaruh kepada penjualan masker MEDS di segmen homecare.

"Namun kami masih memiliki segmen lain yang masih jalan, yaitu masker medis untuk kebutuhan fasilitas Kesehatan seperti Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik yang tetap menggunakan masker untuk layanan publiknya," imbuh dia kepada Kontan.co.id, Jumat (16/6).

Baca Juga: Kinerja Belum Membaik, Cermati Prospek Emiten Sektor Kesehatan

Budi menargetkan penjualan masker tahun ini sekitar Rp 40 miliar, dan akan melakukan efisiensi dalam produksi masker. Hetzer juga akan mengantisipasi penurunan pendapatan dari penjualan masker dengan mengembangkan alat kesehatan lainnya.

"Kami akan melakukan produksi alat kesehatan stethoscope dan tensimeter dan telah mendapatkan nomor izin edar dari Kementerian Kesehatan baik merek sendiri, yaitu Evoplusmed untuk pasar retail dan AKADE Meds untuk pasar atau sektor pemerintahan," ujar Budi.

Menurut Budi merek-merek masker sendiri seperti Evoplusmed, Evo Mask dan Primask, serta kontrak kerja sama dengan pemilik merek lain yaitu Serenity, Vicom, Stardec, Eskamed, Cito, Chrona Care, Winmask, Unicorn, Meddis masih berproduksi, baik untuk memenuhi pasar pemerintah, swasta maupun personal.

Adapun kontribusi penjualan masker saat ini sangatlah besar. Budi menyampaikan dengan adanya keputusan pemerintah tersebut MEDS tidak akan menghentikan industri masker, karena industri masker MEDS sudah jalan jauh sebelum ada pandemic Covid 19.

Baca Juga: Penjualan Turun 50,20%, Laba Hetzer Medical (MEDS) Merosot 99%

Budi mengatakan kebutuhan stethoscope dan tensimeter di Indonesia sangatlah tinggi, karena peralatan wajib bagi petugas medis dan wajib tersedia di seluruh fasilitas kesehatan, baik rumah sakit, puskesmas, klinik, laboratorium dan fasilitas kesehatan lainnya. 

Selain itu, industri stethoscope dan tensimeter memiliki potensi yang besar karena memiliki pasar yang besar di bidang alat kesehatan. Persaingan juga belum banyak karena sebagian besar masih impor.

Budi mengatakan MEDS telah memiliki kontrak dengan beberapa perusahaan yang telah memiliki merek sendiri, yaitu PT Karya Pratama dengan merek Vicom, PT Amanah Meddis Indonesia dengan merek Meddis, PT Buanan Intiprima Usaha dengan merek Chrona Care, PT Cipta Sukses Mandiri dengan merek TIffa dan PT Sentra Asia Gemilang dengan merek Sentramed.

Budi menambahkan akan melakukan penetrasi pasar untuk produksi yang sedang berjalan, yaitu produksi stethoscope dan tensimeter agar dapat diterima baik oleh pengguna serta melakukan pengembangan alat Kesehatan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×