Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) mencatatkan oblligasi dan sukuk perusahaan. Lewat informasi HEAL di Bursa Efek Indonesia, emisi obligasi yang tercatat sebagai Obligasi Berkelanjutan I Medikaloka Hermina Tahap I Tahun 2020 ini sebesar Rp 446,5 miliar.
Angka ini lebih kecil dibandingkan target semula sebesar semula Rp 600 miliar. Surat utang tersebut merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan (PUB) Obligasi Medikaloka Hermina (HEAL) dengan total Rp 1 triliun.
Direktur Keuangan Medikaloka Hermina Aristo Sungkono Setiawidjaja mengatakan, pemangkasan target menjadi Rp 446,5 miliar didasarkan permintaan yang masuk dari investor selama masa penawaran.
Adapun dana hasil obligasi ini akan digunakan untuk peningkatan kapasitas rumah sakit sebanyak 40%, kemudian sejumlah 25% untuk pembelian peralatan umum dan medis, sisanya sebagai modal kerja perseroan maupun entitas anak usaha dengan bunga 12,5% per tahun.
Dua seri surat utang Hermina
Merujuk pengumuman perusahaan di Bursa Efek Indonesia atas pencatatan obligasi berkelanjutan I Medialoka Hermina Tahap I 2020, ada dua seri
Pertama, seri A dengan nilai emisi sebesar Rp 425,5 miliar . Obligasi ini diberikan ganjaran kupon sebesar 8%. Dengan tenor 3 tahun, obligasi seri A ini akan jatuh tempo pada 8 September 2023 dengan pembayaran bunga tiap 3 bulan, dengan tanggal pembayaran bunga tahap pertama di 8 Desember 2020 ini.
Kedua, seri B Rp 21 miliar dengan kupon sebesar 8,50%. Memiliki tenor lima tahun, obligasi ini akan jatuh tempio pada 8 September 2025.
Bertindak sebagai wali amanat adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).
Jika merujuk pengumumanHEAL sebelumnya, penjamin pelaksana emisi obligasi tersebut, yaitu DBS Vickers Sekuritas Indonesia, Mandiri Sekuritas, dan Maybank Kim Eng Sekuritas.
Obligasi ini pun telah mendapatkan peringkat AA- dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
Hingga semester satu 2020, HEAL membukukan pendapatan sebanyak Rp 1,73 triliun, turun tipis 3,35% dari periode sama tahun sebelumnya senilai Rp 1,78 triliun
Beban pokok pendapatan turun menjadi Rp 990,61 miliar, sehingga laba kotor perseroan terpangkas 10,09% atau setara dengan Rp 741,55 miliar. Medikaloka juga mendapatkan pemasukan tambahan dari penghasilan keuangan lain-lain sebanyak Rp 30,28 miliar, padahal sebelumnya segmen ini hanya menyumbang Rp 10,04 miliar.
Dengan berbagai faktor tersebut hingga akhir Juni 2020, perseroan membukukan laba usaha sebanyak Rp 236,10 miliar. Penurunan pendapatan berimbas terhadap laba bersih periode berjalan turun menjadi Rp 134,25 miliar, dibandingkan semester I-2019 mencapai Rp 162,58 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News