kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Hensel Davest (HDIT) fokus kembangkan aplikasi DavestPay di Indonesia Timur


Jumat, 02 Agustus 2019 / 21:14 WIB
Hensel Davest (HDIT) fokus kembangkan aplikasi DavestPay di Indonesia Timur


Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pendatang baru PT Hensel Davest Indonesia Tbk (HDIT) tengah mengembangkan dan mengoptimalisasikan aplikasi e-commerce bernama DavestPay. Aplikasi ini menghubungkan masyarakat umum dan unbanked atau warga yang tidak memiliki rekening bank dengan pihak UMKM melalui model offline to online system (O2O).

Sebagai catatan, transaksi yang dapat dilakukan oleh UMKM melalui DavestPay antara lain pembelian produk-produk ritel, pembayaran tagihan, pengisian pulsa seluler,  pembelian konten digital, pemesanan transportasi, hingga multifinance.

Direktur & Sekretaris Perusahaan HDIT Ferdiana menyampaikan, DavestPay memiliki keunggulan berupa transaksi yang dapat diakses dengan berbagai cara seperti SMS transaction, application programming interface (API), website, serta mobile application. Tak hanya itu, sistem DavestPay juga terbilang tangguh lantaran mampu memproses lebih dari 5.000 transaksi per detik.

Baca Juga: Hensel Davest Indonesia (HDIT) perkuat bisnis aplikasi berbasis teknologi finansial

HDIT sendiri fokus mengembangkan aplikasi DavestPay di wilayah Indonesia Timur. Wilayah tersebut sangat potensial lantaran belum sepenuhnya tersentuh produk digital. Di samping itu, masih banyak pelaku UMKM dan masyarakat berstatus unbanked di kawasan tersebut.

Dipilihnya Indonesia Timur juga dikarenakan HDIT ingin turut serta dalam membantu program pemerintah untuk meningkatkan cashless society sekaligus menumbuhkan semangat berbisnis UMKM di wilayag tersebut.

Alhasil, ini menjadi kesempatan sekaligus tantangan bagi HDIT untuk memaksimalkan potensi bisnis di Indonesia Timur. "HDIT menjadi satu-satunya perusahaan fintech yang terdaftar di luar Pulau Jawa," ucap Ferdiana, Kamis (2/8) lalu.

Dia menuturkan, sejauh ini HDIT telah memiliki 150.000 merchant UMKM yang menjadi mitra Davestpay. Usai mendapat dana segar dari IPO pada bulan lalu, HDIT berharap jumlah merchant yang dapat diakuisisi meningkat. Perusahaan pun menargetkan pertumbuhan jumlah merchant sebanyak 100% sampai akhir tahun nanti.

Baca Juga: Hensel Davest Indonesia (HDIT) optimistis mencapai target pertumbuhan 100%

“Sejauh ini perkembangannya masih on track dan kami optimis dapat memenuhi target yang ditentukan oleh manajemen,” ungkap Ferdiana.

Lebih lanjut, hasil akuisisi merchant yang dilakukan oleh HDIT pada akhirnya akan mendatangkan manfaat bagi kinerja keuangan perusahaan. Produk DavestPay milik HDIT juga semakin dikenal, terutama di wilayah Indonesia Timur yang menjadi fokus bisnis emiten tersebut.

Ferdiana optimis, aplikasi DavestPay akan berkontribusi besar terhadap pertumbuhan kinerja HDIT. Secara umum, ia menargetkan perusahaan dapat mencetak laba bersih sekitar Rp 16,6 miliar di akhir tahun 2019 atau meningkat 46,9% (yoy) dari capaian di tahun lalu sebesar Rp 11,3 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×