kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Hasil lelang SUN menurun


Selasa, 24 April 2018 / 21:52 WIB
Hasil lelang SUN menurun
ILUSTRASI. Pemerintah raup 12 triliun dari Lelang SUN


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lelang Surat Utang Negara (SUN), Selasa (24/4) menghasilkan penawaran masuk sebesar Rp 17,02 triliun. Penawaran ini turun bila dibandingkan penawaran yang masuk pada lelang SUN dua pekan sebelumnya yang mencapai Rp 37,72 triliun.

Minimnya penawaran yang masuk membuat pemerintah pada lelang kali ini hanya menyerap Rp 6,15 triliun jauh dari target indikatif Rp 17 triliun.

Dalam penyerapan dana lelang kali ini pemerintah hanya mengambil dua dari lima seri SUN yang ditawarkan, yaitu seri FR0064 sebanyak Rp 3,95 triliun dan seri FR0075 sebesar Rp 2,20 triliun.

"Pasar sekunder yang masih koreksi cukup besar sejak Senin (23/4) dan pagi hari ini yang juga belum menunjukkan sinyal perbaikan jadi penyebab lelang SUN kali ini hasilnya menurun," kata I Made Adi Saputra Analis Fixed Income MNC Sekuritas, Selasa (24/4).

Kenaikan US Treasury yang di level 2,95% juga membuat investor ragu untuk masuk ke pasar SUN. Bahkan, hingga penawaran yang masuk pada tenor pendek yang biasanya paling banyak jadi ikut menerima penawaran masuk yang rendah.

Tercatat, SPN03180725 dan SPN12190131 hanya menerima penawaran masuk sebesar Rp 2,75 triliun dan Rp 3,15 triliun. Sedangkan pada lelang SUN sebelumnya kedua seri ini biasa menerima penawaran masuk di atas Rp 6 triliun.

Sementara, seri FR0063, FR0064, dan FR0075 masing-masing menerima penawaran masuk sebesar Rp 1,35 triliun, Rp 6,17 triliun dan Rp 3,59 triliun.

Made menilai penawaran yield yang masuk dalam lelang kali ini juga termasuk tinggi, karena pasar menyesuaikan pergerakan yield yang juga cenderung naik. Akhirnya, hal ini membuat pemerintah menyerap di bawah target.

Made memproyeksikan isu pelemahan rupiah masih akan membayangi lelang Surat Berharga Syariah Negara di dua pekan mendatang. "Jika rupiah masih melemah di rentang Rp 13.800-Rp13.900 per dollar AS maka hasil lelang SBSN mendatang akan sama seperti lelang saat ini," kata Made.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×