kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.305.000   42.000   1,86%
  • USD/IDR 16.653   -5,00   -0,03%
  • IDX 8.164   -20,19   -0,25%
  • KOMPAS100 1.136   -7,73   -0,68%
  • LQ45 832   -5,41   -0,65%
  • ISSI 282   -1,61   -0,57%
  • IDX30 437   -3,69   -0,84%
  • IDXHIDIV20 503   -5,62   -1,10%
  • IDX80 128   -0,88   -0,68%
  • IDXV30 136   -1,98   -1,44%
  • IDXQ30 139   -1,42   -1,01%

Hasil Lelang Sukuk Selasa (9/8) Cukup Baik, Diwarnai Aksi Wait And See Investor


Selasa, 09 Agustus 2022 / 18:58 WIB
Hasil Lelang Sukuk Selasa (9/8) Cukup Baik, Diwarnai Aksi Wait And See Investor
ILUSTRASI. Minat investor pada lelang sukuk kali ini cukup baik di tengah meningkatnya kekhawatiran ekspektasi resesi Amerika Serikat. KONTAN/BAihaki/


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hasil penawaran masuk dalam lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) alias sukuk pada Selasa, 9 Agustus 2022 mencapai Rp 30,85 triliun, lebih tinggi dibandingkan lelang sebelumnya sebesar Rp 10,76 triliun. 

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, pemerintah hanya menyerap Rp 10,64 triliun dari lelang sukuk negara kali ini. 

Senior Vice President, Head of Retail, Product Research & Distribution Division, PT Henan Putihrai Asset Management (HP Asset Management) Reza Fahmi Riawan mengatakan minat investor pada lelang sukuk kali ini cukup baik di tengah meningkatnya kekhawatiran ekspektasi resesi Amerika Serikat. 

Baca Juga: Risk Appetite Membaik, Jumlah Penawaran Masuk pada Lelang Sukuk Capai Rp 30,85 T

"Pasar keuangan domestik saat ini diwarnai sikap wait and see oleh investor yang menunggu hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia serta keputusan dalam pertemuan Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed selanjutnya," ujar Reza kepada Kontan.co.id, Selasa (9/8). 

Reza mengatakan dalam hasil lelang kali ini kupon yang berikut cukup menarik dengan rentang 4% hingga 6,75% dan dengan forecast rentang 2,4% hingga 7,45%.

Menurut Reza meningkatnya inflasi AS di bulan Juni pada level 9,1% merupakan level tertinggi sejak November 1981, sehingga mendorong kekhawatiran investor bahwa Otoritas Moneter AS akan lebih agresif untuk melakukan pengetatan kebijakan moneternya. 

"Dalam lelang SBN kali ini, seri benchmark dengan tenor 5 dan 10 tahun kembali mendominasi permintaan investor," ujarnya. 

Baca Juga: Sukuk Tenor Pendek Masih Jadi Buruan Investor di Lelang Pekan Depan

Reza menjelaskan kondisi fundamental Indonesia masih baik dan bagus seperti saat ini dimana kondisi inflasi yang masih terjaga, dan GDP masih baik, sehingga sepertinya lelang masih menjanjikan sebagai salah satu pilihan diversifikasi dana. 

Menurut Reza, dalam lelang hari ini investor asing sudah mulai banyak masuk. Namun, untuk saat ini masih di dominasi oleh domestik walaupun angka investor asing meningkat dibanding dengan lelang sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×