Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. PT PP (Persero) Tbk (PTPP) resmi menggelar initial public offering pada tahun 2010 silam. Melalui perhelatan tersebut, emiten konstruksi pelat merah ini meraup dana segar Rp 566,06 miliar.
Namun, empat tahun berselang, PTPP belum sepenuhnya merealisasikan penggunaan dana hasil IPO tersebut. Bahkan, berdasarkan data resmi yang dirilis perusahaan, sisa penggunaan dana hasil IPO masih terbilang besar, yakni Rp 200,26 miliar.
Adapun sejumlah Rp 365,8 miliar telah digunakan untuk tiga pos alokasi pembelanjaan, yakni penyertaan modal untuk pembangunan pembangkit tenaga listrik, penyertaan modal untuk PTPP Properti dan Realty, serta untuk modal kerja PTPP sendiri.
Rinciannya, sebesar Rp 65,79 miliar digunakan untuk pembangunan pembangkit listrik. Informasi saja, PTPP menganggarkan Rp 266,05 miliar atau setara 47% dari dana hasil IPO, untuk mengembangkan bisnis ini.
Kedua, sejumlah Rp 67,93 miliar digunakan untuk penyertaan modal atas PTPP Properti dan Realty. Terakhir, sebesar Rp 232,09 digunakan untuk modal kerja. Dua pos ini sudah terealisasi sepenuhnya, sesuai dengan porsi hasil perolehan IPO yang sebelumnya telah ditentukan.
Sisa dana hasil IPO tersebut disimpan dalam beberapa bank, seperti Bank Mandiri, BNI, dan BRI. Rata-rata suku bunga yang ditawarkan berkisar sekitar 5% hingga 8%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News