Reporter: Surtan PH Siahaan | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. Kondisi pasar saham tak bersahabat, PT Cipaganti Citra Graha Tbk (CPGT) akhirnya mengurangi porsi saham yang dilepas ke publik. Akibatnya, CPGT harus menutupi kekurangan dana rencana ekspansi dari pinjaman.
Perusahaan transportasi terpadu ini semula akan melepas 2 miliar saham atau 40% dari total sahamnya. CPGT akhirnya cuma menawarkan 361 juta saham (10%). Dari pelepasan saham ini, CPGT meraih Rp 68 miliar, jauh dari target awal Rp 300 miliar-Rp 440 miliar.
Rencana ekspansi bisnis pun berubah. Awalnya CPGT akan membeli 2.000 unit kendaraan, tapi kini menjadi 650 kendaraan. Perrinciannya, 350 kendaraan untuk taksi dan 300 kendaraan untuk travel dan shuttle. Direktur Utama CPGT Andianto Setiabudi bilang, bisnis taksi dan travel menjadi prioritas karena berkontribusi 70% dari total pendapatan perusahaan di 2012. Margin bisnis keduanya juga paling besar.
Sejatinya, Cipaganti membutuhkan belanja modal alias capital expenditure (capex) Rp 300 miliar-Rp 400 miliar di 2013. "Capex diambil dari disposal (penjualan) aset lama, dana IPO dan pinjaman bank," tutur Direktur Keuangan CPGT, Robertus Setiawan Leonardi, Selasa (9/7). Cipaganti sedang bernegosiasi dengan bank dalam negeri untuk mencari pinjaman Rp 250 miliar.
Cipaganti berencana meningkatkan jumlah saham publik jika kondisi pasar membaik. Menurut Adianto, CPGT akan melepas 30% saham. Sebab, emiten ini ingin merealisasikan penambahan 2.000 unit kendaraan dan 16 rute travel baru di luar Jakarta dan Bandung.
Hasil IPO yang mini berdampak pada proyeksi pertumbuhan pendapatan. Pendapatan CPGT ditargetkan hanya naik 15% di 2013 menjadi Rp 735,27 miliar, dari Rp 639,3 miliar di 2012. Padahal, jika nilai pelepasan saham perdana seperti rencana awal, CPGT mematok pertumbuhan pendapatan 25%-30%.
Pada debutnya, Selasa (9/7), harga saham CPGT anjlok 8,42% ke Rp 174 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News