Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Kondisi rupiah makin lemah terhadap dollar Amerika Serikat. Rupiah di pasar sport ditutup dengan pelemahan 1,2% terhadap dollar AS, hari ini (29/9).
Pairing USD/IDR ditutup di level 12.169, level terlemahnya sejak 10 Februari Di perdagangan intrahari, rupiah sempat tertekan sampai 12.210.
Di pasar non-delivarable forwards (NDF) satu bulan, rupiah melemah 0,8% ke Rp 12.328. Selisihnya 1,3% lebih lemah dibanding transaksi spot onshore.
Sedangkan Bank Indonesia pagi tadi merilis posisi kurs rupiah antarbank (JISDOR) di level 12.120. Rupiah terdepresiasi 0,94% dibanding posisi kemarin, 12.007.
Belakangan, rupiah tertekan karena penguatan dollar AS terhadap mayoritas valuta asing dunia. Pelemahan mata uang Garuda kian parah setelah DPR meloloskan Undang-Undang Pilkada, yang mengatur pemilihan kepala daerah oleh DPRD, bukan rakyat. Undang-undang ini merupakan usulan Koalisi Merah Putih yang berada bersebrangan dengan presiden terpilih Joko Widodo.
"Pengesahan undang-undang tersebut memperlihatkan kemunduran dalam reformasi politik, dan mendorong dana asing keluar," kata Khoon Gong, Senior Strategis di ANZ Banking Group Ltd pada Bloomberg.
Kim Kwie Sjamsudin, Kepala Riset PT BCA Sekuritas juga menilai, isu politik yang mendorong investor, terutama asing, untuk mengambil untung. "Isu ini memunculkan pertanyaan, apakah Jokowi bisa mendorong program reformasinya mengingat koalisi Merah Putih sangat bersatu," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News