Reporter: Agung Hidayat | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) tengah menyiapkan mandatory tender offer atas sisa saham publik di PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) yang sebelumnya bernama PT Holcim Indonesia Tbk.
Hal ini guna mematuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 9 Tahun 2018 Tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka maka perseroan berkewajiban untuk membeli sisa saham publik setelah mengambil alih lebih dari 80% saham. Pihaknya menyebut telah melaporkan kepada OJK untuk proses mandatory tender offer (MTO).
Seperti yang diketahui per 31 Januari 2019 PT SMGR telah closing pengambilalihan saham Holderfin B.V. yang ditempatkan dan disetor ke Holcim Indonesia. Pengambilalihan dilakukan anak usaha perseroan, PT Semen Indonesia Industri Bangunan (SIBB) dengan jumlah saham yang dibeli 6.179.612.820 lembar (80,64% kepemilikan Holderfin B.V.) dengan harga Rp 2.097 per lembar, alias total nilai sekitar Rp 12,95 triliun.
Dengan besaran kepemilikan saham diatas 80% tersebutlah SMGR bersiap melakukan tender offer ini. “Kemarin sudah kami sampaikan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kami akan membeli diharga yang sama ketika membeli saham Holcim Indonesia. Sudah dilaporkan dan tinggal menunggu OJK. Biasanya kalau tidak salah akan diiklankan penawarannya selama 30 hari,” urai Agung Wiharto, Sekretaris Perusahaan SMGR ditemui usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa SMCB, Senin (11/2).
Fokus SMGR kedepan setelah menggandeng SMCB ialah mendorong bisnis grup Semen Indonesia. Agung mengaku SMGR terus berharap tumbuh meskipun target yang ingin dicapai juga tak kalah menantang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News