Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga emas tembus ke atas US$ 1.900 per ons troi di akhir pekan. Sentimen utama bagi harga emas muncul setelah harga konsumen Amerika Serikat (AS) bulan April melonjak.
Jumat (28/5), harga emas spot ditutup menguat 0,38% ke level US$ 1.903,77 per ons troi. Ini membuat emas berada di jalur kenaikan mingguan keempat berturut-turut, setelah melonjak 1,2%.
Serupa, harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman Agustus 2021 ditutup naik 0,36% menjadi US$ 1.905,3 per ons troi. Di pekan ini, emas berjangka ini sudah melesat 1,4%.
Dengan data harga konsumen AS yang meningkat pada bulan April, bakal membawa inflasi tahunan berada di atas target Federal Reserve yang hanya 2%.
"Kami melihat sedikit kenaikan dalam data konsumsi pribadi. Semua hal ini terus mendukung kenaikan inflasi yang sangat menguntungkan terhadap emas," kata David Meger, Director of Metals Trading di High Ridge Futures.
Baca Juga: Dapat dukungan dari investor kenamaan dunia, prospek bitcoin diperkirakan cerah
Penolakan The Fed untuk mengurangi laju program pembelian obligasi atau mengerek suku bunga juga mendukung emas, meskipun beberapa resistensi psikologis di level US$ 1.900 per ons troi dan dolar yang lebih kuat bertindak sebagai angin sakal, tambahnya.
Sementara itu, Gedung Putih meluncurkan proposal anggaran sebesar US$ 6 triliun yang akan meningkatkan pengeluaran untuk infrastruktur, pendidikan, dan memerangi perubahan iklim.
Teknisnya hal tersebut mendukung, jadi setiap kelemahan dalam harga akan dilihat sebagai peluang membeli, ungkap Eli Tesfaye, Senior Market Strategist di RJO Futures.
Jika ekonomi AS pulih dengan cepat dan inflasi terus memanas, permintaan emas akan melimpah, tambahnya.
Di tempat lain, perak stabil di level US$ 27,86 per ons troi. Sedangkan harga platinum turun 0,2% menjadi US$ 1.176,99 per ons troi, sementara paladium menguat 0,8% ke US$ 2.827,04 per ons troi.
Selanjutnya: Filipina mencabut larangan penempatan pekerja ke Arab Saudi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News