Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Harga tembaga menguat tajam di tengah optimisme membaiknya permintaan dari China.
Mengutip Bloomberg, Jumat (22/4) harga tembaga kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange menguat 0,68% ke level US$ 5.031 per metrik ton dibanding sehari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir, tembaga menanjak hingga 4,6%.
Penguatan harga tembaga mendapat dorongan dari data China sebagai konsumen tembaga terbesar di dunia.
Data bea cukai menunjukkan impor tembaga murni China bulan Maret 2016 naik 39% menjadi 458.068 ton dibanding bulan sebelumnya.
"Data neraca yang cukup kuat tampaknya mendukung cerita bahwa ekonomi China mulai stabil di kuartal pertama," kata Dane Davis, analis Barclays Plc di New York, seperti dikutip Bloomberg, Jumat (22/4).
Andri Hardianto, Analis PT Asia Tradepoint Futures mengatakan, tembaga masih akan bergerak dalam tren positif setidaknya hingga akhir semetser pertama tahun ini.
Dukungan data - data positif China menjadi sumber tenaga bagi pergerakan harga tembaga. Hal ini menunjukkan jika stimulus ekonomi China mulai menunjukkan hasil. "Faktor lain yang mendukung tembaga adalah mulai stabilnya harga minyak dunia," papar Andri.
Lalu penerapan suku bunga negatif di beberapa negara juga diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi sehingga ujungnya meningkatkan permintaan tembaga.
Sedangkan untuk sepekan ke depan, Andri melihat potensi koreksi tembaga mengingat adanya rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang berpeluang mengangkat dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News