kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Harga tembaga ambruk ke bawah US$ 5.000 per metrik ton, level terburuk dalam 40 bulan


Rabu, 18 Maret 2020 / 13:46 WIB
Harga tembaga ambruk ke bawah US$ 5.000 per metrik ton, level terburuk dalam 40 bulan
ILUSTRASI. Harga tembaga melemah ke rekor terburuk sejak November 2016


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Harga tembaga turun di bawah US$ 5.000 per metrik ton untuk pertama kalinya sejak November 2016. 

Mengutip Reuters, Rabu (18/3) pukul 13.3o WIB, harga tembaga kontrak pengiriman tiga bulanan di London Metal Exchange (LME) turun 3,7% menjadi US$ 4.952 per metrik ton, terendah sejak 4 November 2016.

Pelemahan harga tembaga terjadi setelah penutupan tambang di Peru yang malah memberi kekhawatiran baru tentang penurunan permintaan akibat pandemi virus corona. 

Baca Juga: Harga minyak menguat setelah anjlok ke level terburuk dalam empat tahun

Sebelumnya, harga tembaga mendapat sentimen positif dengan langkah penambang untuk menutup dan mengurangi operasi di Peru, setelah negara Amerika Selatan itu mengumumkan keadaan darurat dan kemungkinan gangguan rantai pasokan di negara tetangga Chili, yang juga merupakan produsen tembaga top dunia. 

"Peru dan Chili menyumbang 60% dari total impor konsentrat tembaga China," kata Helen Lau, seorang analis di Argonaut Securities. 

Namun, pabrik peleburan tembaga China belum memulai produksi penuh setelah gangguan terkait virus corona pada Januari dan Februari malah menjadi beban baru. "Tetapi mulai sekarang Anda bisa mulai khawatir tentang pelabuhan, kekurangan tenaga kerja, karantina, dan penutupan yang bisa terjadi di Amerika Selatan juga," Lau menambahkan.

Selain tembaga yang merosot, harga komoditas logam industri lainnya juga ikut terkikis. Lihat saja, Nikel, seng dan timah yang anjlok lebih dari 2% di awal perdagangan hari ini. Bahkan, Aluminium merosot ke $ 1.631,50, terendah sejak Oktober 2016. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×