kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   0,00   0,00%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Harga minyak menguat setelah anjlok ke level terburuk dalam empat tahun


Rabu, 18 Maret 2020 / 10:34 WIB
Harga minyak menguat setelah anjlok ke level terburuk dalam empat tahun
ILUSTRASI. Harga minyak berbalik arah setelah melemah ke level terburuknya dalam empat tahun


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Harga minyak mentah stabil pada Rabu (18/3) setelah tergelincir ke posisi terendah baru empat tahun, dilemahkan oleh kekhawatiran untuk permintaan bahan bakar dan ekonomi global di tengah isolasi sejumlah negara yang dipicu oleh pandemi virus corona.

Mengutip Reuters, Rabu (18/3) pukul 10.15 WIB, harga minyak jenis Brent kontrak pengiriman Mei 2020 di ICE Futures naik 34 sen, atau 1,2%, ke US$ 29,07 per barel, setelah jatuh sebelumnya menjadi US$ 28,40 pada penutupan Selasa (17/3). Ini juga menjadi posisi terendah minyak Brent sejak awal 2016. Harga minyak benchmark internasional tersebut turun 4,3% pada hari Selasa.

Setali tiga uang, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman April 2020 di Nymex naik 13 sen, atau 0,5%, pada $ 27,08 per barel, setelah jatuh ke US$ 26,20, per barel, yang juga terendah dalam empat tahun. Bahkan, WTI turun 6% pada hari Selasa lalu.

Baca Juga: Turun hampir 3%, harga emas berbalik arah kembali ke level US$ 1.500

"Pertumbuhan permintaan diatur untuk pulih dari semester kedua 2020, karena dampak Covid-19 memudar dan ekonomi yang terpengaruh pasca pemulihan berbentuk," kata Fitch Solutions dalam sebuah catatan.

"Namun, kombinasi dari jatuhnya harga minyak dan penyebaran virus corona telah meningkatkan risiko resesi global," katanya. Dia pun memangkas perkiraan untuk Brent tahun ini dari rata-rata US$ 62 sebelumnya menjadi rata-rata US$ 43 per barel.

Penurunan persediaan minyak mentah, bensin, dan sulingan di Amerika Serikat (AS), juga memberikan dukungan terhadap harga, tetapi prospek permintaan tetap suram di tengah perang harga yang terjadi antara produsen utama.

Dalam upaya mendukung ekonomi, negara-negara terkaya di dunia bersiap untuk mengeluarkan triliunan dolar pengeluaran untuk mengurangi dampak dari wabah virus corona serta memaksakan pembatasan sosial yang tidak terlihat sejak Perang Dunia Kedua.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×