Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Analis menerawang, pergerakan harga Surat Utang Negara (SUN) pada perdagangan Selasa (24/11) ditentukan oleh hasil lelang yang digelar pemerintah.
Pada Senin (23/11), rata-rata harga obligasi pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price terkoreksi 0,08% dibandingkan posisi akhir pekan lalu ke level 105,81.
Analis Fixed Income MNC Securitites I Made Adi Saputra menilai, pergerakan harga SUN hari ini bakal cenderung terbatas. Sebab, pasar surat utang sedang minim katalis, baik dari domestik maupun luar negeri. Pelaku pasar juga diprediksi cenderung menahan diri untuk bertransaksi di pasar sekunder.
"Arah pergerakan harga SUN akan ditentukan dari hasil pelaksanan lelang, dimana apabila jumlah penawaran yang masuk cukup besar akan berpeluang untuk mendorong kenaikan harga SUN di pasar sekunder meskipun kenaikan harga yang terjadi masih akan terbatas," jelas Made.
Pemerintah bakal menggelar lelang SUN pada Selasa (24/11) dengan target indikatif Rp 6 triliun - Rp 9 triliun.
Dari faktor eksternal, Made berpendapat pelaku pasar menanti rilis data Produk Domestik Bruto Amerika Serikat per kuartal III 2015 yang diprediksi tumbuh 2,1%, lebih tinggi dibandingkan pencapaian kuartal II 2015.
Secara teknikal, Made menyebutkan bahwa harga SUN masih berada pada area konsolidasi yang mengindikasikan perubahan harga akan terbatas dengan kecenderungan mendatar (sideways).
Oleh karena itu, Made menyarankan investor untuk mencermati arah pergerakan harga SUN di pasar sekunder dengan melaksanakan strategi trading jangka pendek memanfaatkan momentum fluktuasi harga.
"Adapun bagi investor yang ingin menempatkan dananya pada SUN yang akan menjadi seri acuan tahun depan dapat mengikuti lelang hari ini dimana pemerintah akan menawarkan seri FR0053, FR0056 dan FR0073," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News