Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan harga batubara terus mendaki, bahkan sempat menyentuh level tertinggi sejak 2016.
Mengutip Bloomberg, pada Kamis (4/1), harga batubara Newcastle untuk kontrak pengiriman Februari 2018 ditutup di level US$ 104,25 per metrik ton. Sejauh mana sentimen positif ini akan berdampak pada emiten batubara?
Evelyn Rosiana, analis Minna Padi Investama menyatakan, sektor batubara masih menarik. Pasalnya, ada peningkatan permintaan di China dan India pada kuartal IV-2017.
Selain itu, permintaan juga ditopang dari dalam negeri. Diantaranya sejalan dengan permintaan untuk proyek pembangkit listrik Perusahaan Listrik Negara (PLN).
"Apalagi China membatasi produksi," terang Evelyn, Jumat (4/1). Dia menambahkan, kasus polusi udara di China membuat negara tersebut membatasi produksi. Sehingga negeri tirai bambu itu meningkatkan impor.
Harga batubara pada tahun ini pun dinilai masih dalam kondisi terjaga. Dia memperkirakan, harga batubara pada 2018 akan stabil. "Tentu hal ini akan menguntungkan beberapa emiten yang bergerak di sektor batubara," imbuh Evelyn.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News